Raja Konoha, Raja Copet
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
KEMPALAN: Anda sering mendengar joke ini: Di Arab Saudi pencuri dipotong tangannya. Di China koruptor dipotong lehernya. Di Negeri Konoha koruptor dipotong masa tahanannya.
Di Negeri Konoha maling ayam digebuki lalu diserahkan ke parcok. Lalu diperas, kemudian dilimpahkan ke pengadilan dan dihukum 2 tahun. Parcok adalah jenis spesies aparat yang hanya ada di Konoha.
Di Negeri Konoha ada bajingan yang mencopet uang negara Rp 300 triliun. Dihukum cuma 6,5 tahun karena sopan dan punya tanggungan keluarga. Hanya di Negeri Konoha bajingan diringankan hukumannya karena sopan.
Raja Konoha yang baru malah mengampuni koruptor. Yang sudah terbukti korupsi bakal diampuni. Yang belum tertangkap cukup minta maaf, lalu mengembalikan duit hasil copetannya. Selesai urusan.
Di dunia kriminal ada maqom-maqom untuk para bajingan. Tukang copet adalah maqom bajingan paling bawah. Kerjaannya mengambil dompet, atau handphone. Wilayah operasinya di bus kota atau angkutan umum. Pencopet dan pengutil ada di level yang sama. Wilayah operasi pengutil di pasar-pasar atau di swalayan.
Di atas tukang copet ada jambret dan begal. Kerjanya mengambil tas atau handphone dan barang berharga lainnya. Begal menyerang pemotor di jalan lalu merampasnya. Wilayah kerja jambret dan begal di jalan-jalan yang sepi.
Lalu ada maling dan rampok. Maling kerjanya diam-diam. Mencongkel jendela atau pintu di tengah malam, atau ketika rumah kosong. Rampok lebih punya nyali, membawa senjata, dan sering menyerang dan melukai korban.
Maqom bajingan yang paling tinggi disebut sebagai koruptor. Wilayah operasinya di pusat pemerintahan, di kementerian, di gedung parlemen, bahkan sampai di Istana Negara.
Makin pintar dan makin kuasa seseorang makin canggih tindakan kriminalnya, dan makin tinggi maqomnya. Tukang copet dan tukang ngutil kebanyakan pendidikannya rendah. Tukang copet di Istana pendidikannya kelas dewa.
Tukang copet yang paling canggih beroperasi di gedung parlemen, di kementerian, dan di Istana. Mereka disebut sebagai koruptor, meskipun sebenarnya sama-sama tukang copet. Hirarki paling atas para tukang copet itu diduduki oleh Si Raja Copet.
Tukang copet amatir mencopet di angkot supaya anak dan keluarganya bisa makan. Si Raja Copet mencopet duit rakyat supaya anak dan mantunya menjadi gubernur dan wapres.
Tahun baru 2025 bangsa Konoha mendapat hadiah internasional berupa penobatan raja copet dunia. Raja Konoha masuk menjadi finalis lima raja copet paling top di dunia.
OCCRP, Organized Crime and Corruption Reporting Project, berpusat di Amsterdam, menahbiskan Raja Konoha sebagai finalis raja copet dunia. Posisi puncak dimenangkan oleh Bashar Assad, mantan presiden Suriah yang baru saja digulingkan oleh pemberontak dan lari dari negaranya.
Finalis raja copet lainnya adalah Syech Hasina Wazed, Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, dan crazy rich India Gautama Adani.
Dua di antara raja copet itu digulingkan oleh rakyatnya dan lari keluar negeri. Bashar Assad di Suriah berkuasa selama 24 tahun dan terkenal sangat korup. Ia digulingkan oleh pemberontakan bersenjata kemudian melarikan diri.
Hasina Wazed memerintah di Bangladesh lebih dari 15 tahun. Ia potret penguasa dinasti yang korup dan dibenci rakyat. Ia digulingkan oleh demonstrasi besar yang membawa huru-hara. Ia melarikan diri meninggalkan negaranya.
Raja Konoha sudah pensiun dan masih tinggal di kampung halamannya. Ia menitipkan anak mbarep kepada presiden baru Konoha. Banyak yang menuntut supaya Raja Konoha ditangkap dan diadili.
Sejauh ini Sang Raja masih aman-aman saja. Tapi, dia tidak bisa tidur nyenyak. Dua dari lima tukang copet dunia itu digulingkan oleh perlawanan rakyat. Bukan mustahil Raja Konoha akan diseret ke pengadilan rakyat.
Gelar raja copet ini menjadi ‘’upacara degradasi status’’, status degradation ceremony, bagi sang raja. Dari status Raja Konoha yang rakus sekarang menjadi Raja Copet yang menjadi bahan tertawaan.
Sang Raja tidak terima. Ia menantang supaya tuduhan itu dibuktikan. Sang Raja menyebut bahwa hal itu bagian dari framing jahat dan fitnah.
Diksi framing jahat dipakai oleh Raja Konoha dalam dua minggu terakhir. Sebelumnya, ia membantah tudingan ingin menjadi raja tiga periode. Lalu menyebut bahwa tudingan itu adalah framing jahat.
Ini indikasi bahwa Raja Konaha mengalami sesat pikir, logical fallacy, akut. Pun pula para abdi dalem dan para penyembah sang raja. Argumen harus dijawab dengan argumen. Bukan dengan ‘’ad hominem’’ menyerang pribadi atau institusi lawannya.
Alih-alih memberikan bukti dan argumen bahwa dirinya tidak korup, Raja Konaha melakukan serangan terhadap institusi OCCRP. Ia menyebutnya bagian dari konspirasi internasional untuk melakukan framing jahat terhadapnya.
Raja Konaha berusaha melakukan ‘’labelling’’, penjulukan, bahwa NGO (Non-Government Organization) internasional adalah lembaga yang suka melakukan konspirasi untuk mendiskreditkan raja-raja di negara ketiga.
OCCRP bukan organisasi kaleng-kaleng yang dengan gampang melakukan framing jahat. Organisasi ini punya kredibilitas tinggi sebagai organisasi jurnalis senior yang sangat berpengalaman dalam melakukan investigasi korupsi para pemimpin dunia.
Organisasi ini ikut menjadi bagian dari proyek investigasi internasional terhadap ratusan pemimpin dan tokoh dunia yang menyimpan kekayaannya di Panama melalui skema ilegal.
Laporan investigasi itu dipublikasikan ke seluruh dunia sebagai ‘’The Panama Papers’’. Laporan ini berhasil membawa perubahan besar dalam pemberantasan korupsi di beberapa negara di dunia. Beberapa politisi dan menteri Konoha juga masuk dalam daftar The Panama Papers.
Hasil investigasi Panama Paper memenangkan Hadiah Pulitzer pada 2017, penghargaan jurnalistik tertinggi di Amerika Serikat. Ini bukti bahwa OCCRP bukan NGO tukang framing jahat.
Indeks persepsi korupsi di Negeri Konoha merosot dari tahun ke tahun. Lebih-lebih dalam 10 tahun terakhir. Pemberantasan korupsi anjlok ke titik nadir. Korupsi terjadi secara sistemik dan terstruktur.
Ikan membusuk dari kepala. Begitu kata pepatah. Sekarang ketahuan mengapa korupsi di Negeri Konoha membusuk. Ternyata, pusatnya ada di Istana. (DAD)
Editor: Nur Izzati Anwar