Pengembangan Desa Wisata Wiyu Berbasis Olahraga Air dan Kearifan Lokal Sebagai Pendukung Destinasi Wisata Pacet Mojokerto
MOJOKERTO-KEMPALAN : Pembangunan bidang pariwisata selain berdampak positif juga memiliki dampak negatif. Perkembangan wisata di wilayah Pacet Mojokerto sangat pesat dan semakin besar. Berbagai masalah timbul seiring perkembangan wisata di kawasan Pacet. Diantaranya kemacetan, kerusakan alam dan juga kerawanan sosial ditimbulkan oleh terlalu banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat ini pada momen liburan dan akhir pekan.
Tim PKM UNESA yang beranggotakan lima orang, Dr. Nurkholis M. Pd., sebagai ketua dan Anggota Tutur Jatmiko S. Pd. M. Kes., Dr. INDAR Sabri M. An., Siti Nurul Hidayati S. Pd. M. Pd., dan Fajar Eka Samudra S. Or. M. Kes., memberikan pencerahan perlu dicarikan solusi yang efektif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu diantaranya adalah pengembangan wisata baru di sekitar penyangga wilayah Pacet. Dengan demikian tidak mengurangi jumlah wisatawan dan bahkan menambah wisatawan namun permasalahan tersebut di atas di dikurangi bahkan dihilangkan.
Desa Wiyu adalah desa yang berjarak sekitar 3 km dari kota Pacet. Panorama desa ini sangatlah indah. Potensi alam Desa Wiyu juga sangat tinggi. Diantara potensi tersebut adalah Sungai Pikatan Satu, Jembatan gantung dan jembatan Wiyu, sawah, vila, resto, budaya masyarakat, dan seni gamelan, serta makanan khas desa Wiyu. Pengembangan desa wisata ini menggabungkan wisata alam (eco-tourism) dengan seni dan budaya.
Sungai pikatan satu dijadikan pengembangan aktivitas tubing (river tubing). konsep selanjutnya adalah menyusun rangkaian aktivitas seni, budaya dan kuliner yang bisa dinikmati oleh wisatawan. Program ini juga diintegrasikan dengan steakholder lainnya berupa penginapan, taman dan restoran yang sudah ada di desa Wiyu. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pengembangan berupa Jasa Manajemen pariwisata, produk berupa wahana aktivitas river tubing, produk makanan dan minuman, serta publikasi jurnal, publikasi media online, youtube.
Pembangunan destinasi wisata merupakan realisasi dari pelaksanaan Undang-Undang otonomi daerah No. 23 tahun 2014, tentang pembagian kewenangan pusat dan daerah. Salah satu strategi pembangunan destinasi wisata adalah dengan pengembangan desa wisata
Seiring dengan perkembangan industri pariwisata, muncullah bermacam macam jenis objek wisata yang lama kelamaan mempunyai ciri tersendiri. Perkembangan ini bertujuan untuk memahami kebutuhan wisatawan yang saat ini melakukan perjalanan wisata berdasarkan alasan dan tujuan yang berbeda beda. Berikut adalah objek wisata berdasarkan alasan motivasi serta tujuan wisatawan yaitu : Objek wisata budaya, Objek wisata kesehatan, Objek wisata olahraga, Objek wisata komersial, Objek wisata politik, Objek wisata pilgrim, Objek wisata bahari.
Salah satu destinasi wisata yang sangat poluler di Jawa Timur adalah Pacet Mojokerto. wisata di Pacet Mojokerto menawarkan wisata alam yaitu berupa panorama gunung Welirang, Arjuno, dan Anjasmoro. Pemandangan alam yang indah udara yang dingin serta berbagai hasil bumi seperti ubi khas pacet, cilembu, serta makanan khas tradisonal seperti jagung bakar, kentang, dan juga tape ketan hitam. Pesona alam serta daya tarik wilayah pacet untuk berwisata membawa dampak yang sangat perlu segera mendapat perhatian dan pemecahannya. Salah satu permasalahan yang sangat sering terjadi adalah kehadiran para wisatawan yang jumlahnya sangat banyak membuat kota Pacet seolah tidak cukup menampung kerumunan manusia.

Atas dasar pertimbangan di atas maka perlu dicari solusi yang tepat agar para wisatawan tidak meninggalkan pacet sebagai destinasi namun juga aman. Salah satu solusi adalah membuka destinasi wisata di desa sekitarnya untuk mendukung dan menampung wisatawan agar tidak terlalu menumpuk di satu titik kedatangan.
Pengembangan Desa Wisata Wiyu kecamatan Pacet Mojokerto diharapkan mampu menjadi salah satu jawaban untuk permasalahan di atas. Desa wiyu adalah sebuah desa di sebelah barat Kota Pacet Mojokerto yang berjarak sekitar 3 km. Desa Wiyu berada pada posisi koordinat 7°38’33″S 112°30’34″E dengan ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan air laut, yang memiliki potensi keunggulan berupa sungai bernama Pakatan Satu. Sungai Pikatan Satu di Desa Wiyu sepanjang 2500 mater dengan lebar 3 – 6 mater. Sungai Pikatan memiliki dasar dari bebatuan serta air yang jernih. Arus air yang cukup deras namun dangkal sehingga aman untuk aktivitas. Selain sungai tersebut desa Wiyu juga terdapat tiga jembatan yang cukup panjang. Salah satunya adalah jembatan gantung.
Pemuda Desa Wiyu adalah anak muda yang tangguh ditempa oleh kondisi alam yang berupa persawahan di lereng gunung. Tubuhnya kuat dan semangatnya tinggi. Namun demikian justru kekuatan fisiknya banyak digunakan untuk mengambil batu batu di sungai untuk dijual. Kondisi tersebut akan banyak merusak alam dan memungkinkan terjadinya bencana alam berupa longsong dan banjir.
Potensi tersebut jika dikelola dengan baik akan mendatangkan berbagai keuntungan diantaranya menjaga kelestarian alam, seni dan budaya serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan desa. Desa Wiyu memiliki makanan khas berupa tape dan keripik singkong, ayam ungkep, keripik telo, tape ketan hitam, hasil bumi berupa telo madu, cilembu, ungu, serta kesenian khas desa berupa gamelan.
Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Wiyu seperti yang diungkapkan oleh kepala desa adalah:
-Masyarakat desa termasuk pemuda tidak memiliki pemahaman dan konsep yang cukup tentang wisata desa.
-Pemuda desa tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan wisata olahraga air.
-Inisiatif dan keberanian untuk membentuk dan mengembangkan usaha baru yang kreatif sangat mini
Desa wisata Wiyu merupakan model pengembangan pariwisata yang mengintegrasikan atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung dalam suatu struktur kehidupan masyarakat serta menyatu dengan tata cara dan tradisi setempat. Desa wisata Wiyu menjadi salah satu bentuk penerapan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Melalui pengembangan desa wisata Wiyu diharapkan terjadi pemerataan yang sesuai dengan konsep pembangunan pariwisata di Wilayah Kecamatan Pacet dan sekitarnya.

Di samping itu keberadaan desa wisata Wiyu juga dapat melestarikan kearifan budaya pedesaaan. Target dalam kegiatan ini adalah membentuk dan mengembangkan wisata desa terpadu dan terintegrasi berupa kombinasi dari berbagai aktivitas wisata yai
Tubing adalah aktivitas wisata alam yang dilakukan di medan sungai, aliran irigasi, dan sungai yang mengalir diantara bebatuan besar. Sarana atau alat yang digunakan adalah ban dalam karet dari mobil atau truk dilengkapi dengan life guard, dan helm pengaman. Sungai yang jadi medan aktivitas tubing adalah sungai pikatan satu.
Dikembangkannya dua paket wisata air dengan river tubing ini yaitu penjelajahan (adventure trip) dan pendek.
Wisata kuliner diawali ketika para wisatawan finish di tempat yang sudah ditentukan. Selanjutnya dinaikan ke tempat khusus untuk menikmati minuman dan makanan khas desa.
Wisata alam berupa panorama bisa dinikmati ketika sore hari dan pagi hari yaitu view 3 gunung dan terasering persawahan. Bagi wisatawan yang bermalam terdapat banyak villa dan cotagge yang dilengkapi restoran, karaoke, taman, kolam renang dan juga gedung pertemuan.
Kontribusi mendasar pada khalayak adalah peningkatan wawasan, pemahaman dan keterampilan masyarakat terhadap kelestarian alam, budaya, kebugaran, serta perekonomian. Untuk mengukur keberhasilan program ini menggunakan metode pre-post terhadap pemahaman, keterampilan dan sikap masyarakat sasaran melalui angket.
Setelah melalui serangkaian kegiatan pendahuluan diantaranya: survei lapangan, koordinasi dengan kepala desa dan aparat desa, serta karang taruna dan pihak mitra terkait maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Pemahaman tentang manajemen pengelolaan wisata tubing pada anggota karang taruna, personalia pelaksana, sarana prasarana, paket harga pemanfaatan tubing dan kerjasama. Strategi pemasaran wisata tubing bisa dilakukan melaui youtube, tik tok, instagram dan media online lainnya.
Desa Wiyu telah memiliki wahana wisata olahraga air berupa river tubing dan telah bisa memberikan tambahan ekonomi khususnya bagi organisasi karang taruna desa.
Pembukaan wisata olahraga air di desa Wiyu turut mendukung popularitas destinasi wisata wilayah Pacet Mojokerto.
Selain itu juga perlu peningkatan kompetensi pemasaran pengelola wisata olahraga air, kerjasama dengan pihak lain seperti pengelola wisata disekitarnya seperti vila, hotel, home stay serta kolam renang serta perlunya bimbingan dari pemangku kebijakan di bidang pariwisata desa. (Ambari Taufiq /M Fasichullisan)
