Dua Sejoli Legenda Voli Indonesia Blusukan Kampung Dirikan Klub Ingin Cetak Pemain Level Nasional
SIDOARJO-KEMPALAN : Johan Rachmadi dan Rianita Panirwan, adalah dua sejoli legenda voli Indonesia. Mereka benar-benar mengabdikan dirinya untuk voli. Berbekal pengalamannya di dunia bolavoli mas Jo panggilan akrab Johan Rachmadi dan Rian sapaan Akrab Rianita Panirwan mendirikan klub bolavoli Jaya Raya Volleyball Club.
Meski mereka berdua berlebel seorang legenda voli nasional, ia mendirikan klub voli Jaya Raya tersebut tidak serta merta membangun sebuah GOR yang mewah atau mengambil pemain setengah jadi dari klub lain. Melainkan membangun dari nol termasuk lapangan kecil yang berada di tengah kampung padat penduduk. Lahan lapangan volinya pun milik Desa atau Tanah Kas Desa ( TKD) milik Desa Sidokepung Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Baik Johan maupun Rian yang mempunyai segudang pengalaman di dunia pervolian mengatakan, sebagai orang voli ia ingin menularkan ilmunya kepada masyakat lewat bolavoli juga. Berkat pengalaman itulah ia ingin mengabdikan diri sepenuhnya untuk bola voli.
” Ya berkat pengalaman itulah saya ingin mengabdikan diri dan menularkan ilmu yang di miliki di dunia voli juga. Termasuk mendirikan klub boli Jaya Raya volleyball klub ini. Ucap Johan yang pernah menyadang predikat pemain voli terbaik Proliga 2005( MVP).
Tak beda jauh dengan Johan, Rian sang istri pun memilki visi dan misi yang sama.
” Sebagai orang atlet voli yang di didik dan di gembleng sejak kecil tentu saya ingin menjadikan ilmu yang di miliki bisa bermanfaat bagi orang lain. Salah satunya kelak jika di ijinkan oleh allah SWT ia ingin mencetak pemain voli level nasional,” ujar Rian yang sedah puluhan tahun malang melintang di blantika voli nasional.
Kini klub yang didirikan Johan dan Rian sudah genap 4 tahun atau tepatnya 5 September 2020 silam. (21/09/2024)
Untuk menopang kesuksesan dan kelangsungan hidup klub, Johan dan Rian atau klub tidak pernah meminta dana dari wali atlet untuk biaya kompetisi maupun sparing di dalam maupun luar daerah. Nah untuk melanggengkan klub, Jaya Raya sengaja mengajak “kakeknya voli Indonesia” Mashudi. Mashudi sengaja di dudukkan dan di dapuk untuk melatih sekaligus menjadi bapaknya pemain baik selama latihan di lapangan maupun pada momen lain. Selain Mashudi, Jaya Raya juga merekrut pelatih lokal untuk membantu pelatihan.
Dipilihnya Mashudi menurut Johan dan Rian bukanlah asal tunjuk atau kaleng-kaleng. Prestasi dan dedikasi pelatih yang dijukuli kutu loncat ini sudah tidak di ragukan lagi.
Beberapa kkub yang di tangani baik yang level lokal maupun nasional nyaris tak pernah gagal. Di klub Angkatan Laut (AL) Mashudi pun sukses membawa klub milik TNI AL itu kini bisa berkompetisi Livoli divisi Utama. Selain itu . Udik juga mengantarkan Indomaret Sidoarjo juara Livoli Divisi utama.
Tidak sampai disini, Mashudi juga mengantarkan klub voli Surabaya Samator langganan juara Proliga dan livoli. Mas Udik “kakeknya” voli indonesia ini juga pernah mengantarkan tim PON Jatim berkalungkan medali emas PON XV 2000 di Jawa Timur. Tidak sampai di situ saja Udik yang mendapat julukan pelatih kutu loncat ini juga pernah membawa klub voli Palembang Bank SumSel Babel juara Proliga 2011 dan 2013. Jadi tidak salah jika Jaya Raya berharap Asa Mashudi.
Terbukti Jaya Raya kini jadi salah satu barometer pembinaan bola voli di Jawa Timur. Meski baru seumur jagung klub Jaya Raya sudah bisa bersaing dengan klub-klub lokal maupun nasioal. Di kompetisi Nasional Jaya Raya Volleyball Club pernah mengikuti Kejurnas Livoli divisi satu di bali 2022. Hasilnya Jaya Raya bisa masuk 16 besar. di level kompetisi lokal Jawa Timur.
Di kompetisi lokal Jatim, Jaya Raya sering mewakili Sidoarjo di Kejurprov U-17. Sedangkan di level Sidoarjo Jaya Raya menjadi langganan juara stau minimal masuk 2 besar.
Berkat tangan dingin Mashudi lah Jaya Raya bisa berkembang pesat.
Kini setelah berdiri selama 4 hasilnya Jaya Raya mulai menuai hasil dengan memunculkam pemain bertalenta.
Dua pemainnya terpilih seleksi Pra Popnas Jawa Timur yakni Cut Syifa Nafisa Meurah Habibie dan Cornelius Joseph Hermiawan. Untuk level Popda 2024 yang akan mewakili Sidoarjo ditingkat Jawa Timur ada 4 pemain yakni Cut Syifa Nafisa Meurah Habibie, Haidar Hanif, Faridlotul Ulum, Fikri Dewa A dan pemain mewakili Kab. Mojokerto Shasanty Septi.( Ambari Taufiq/M Fasichullisan)