Es Ganefo Rasa Jeruk
SURABAYA-KEMPALAN: Generasi usia 55 tahun ke bawah mungkin tidak banyak yang mengenal Ganefo. Ini adalah singkatan dari Games Of The New Emerging Forces (‘event’ olahraga kekuatan baru negara-negara Dunia Ketiga) yang dipelopori Bung Karno, dimaksudkan untuk mengimbangi kekuatan Blok Barat (AS dkk) dan Blok Timur (Uni Soviet cs) pada era Perang Dingin.
‘Event’ ini diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1963. Pada perkembangannya Nefo lebih condong ke Blok Uni Soviet cs. Munculnya Ganefo disusul dengan demam apa-apa yang berhubungan dengan nama itu, termasuk ada nama es (semacam es lilin) di Surabaya sekitarnya yang bernama: es ganefo.
Jika es lilin menggunakan stik bambu untuk pegangan saat diseruput atau dikulum, maka es ganefo yang padat dingin itu dalam bungkus plastik kecil yang salah satu ujungnya diikat dengan karet gelang. Di Jakarta es ganefo dikenal dengan nama es mambo. Rasanya? Ada rasa blewah, ketan hitam, jeruk, rasa kacang hijau, dan rasa-rasa lain.
Suatu hari sekumpulan anak-anak seusia siswa SD bermain sepak bola di gang sempit kawasan padat penduduk Tambak Madu, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Entah bagaimana prosesnya, mungkin lantaran kena bola terlalu keras atau di-gaprak (semacam sliding tackle) temannya, salah satu dari mereka jatuh pingsan. Dalam persepsi awam, kalau ada orang pingsan akan siuman jika diberi minum.
Nah, kebetulan di sekitar situ ada penjaja es ganefo yang lewat, kontan anak-anak itu berteriak-teriak memanggil “es ganefo! es ganefo!”, yang maksudnya es ganefo ini akan dibeli dan diminumkan kepada anak yang pingsan itu agar siuman. Maka dengan cepat penjual es ganefo menghampiri yang memanggil di dekat kerumunan mengelilingi pemain bola yang semaput itu.
Tiba-tiba anak yang semaput dengan posisi telentang tersebut matanya terbuka sedikit, lantas ngomong dengan lirih: “Sing jeruk ae (es ganefo yang rasa jeruk saja).” Lho?!
Salah seorang dari anak-anak yang tadinya bermain bola itu langsung menendang dengan geram kaki yang semaput tadi dan mengatakan: “Semaput kok yo krungu ae onok wong nyeluk es ganefo. Iso milih maneh… (Lagi pingsan kok ya dengar ada yang memanggil es ganefo. Bisa milih lagi…)”.
Mungkin anak tadi tidak benar-benar pingsan alias dalam kondisi setengah semaput. Mendengar teman-temannya memanggil es ganefo, maka ia menjatuhkan pilihannya meski dengan kondisi mata merem-melek. Dasar anak-anak!
Sebagaimana diceritakan penyair *Toto Sonata* kepada: Amang Mawardi, penulis, tinggal di Surabaya
![](https://kempalan.com/wp-content/uploads/2022/12/KEM-24x24.png)