Dihabisi Atalanta 0-3, Ambisi Treble Winners Leverkusen Kandas
DUBLIN-KEMPALAN: Belum ada klub mana pun di Eropa yang menyabet treble winners musim ini. Begitu pula peluang Bayer Leverkusen memenangi treble yang kandas ketika menghadapi Atalanta BC dalam final Liga Europa, Kamis dini hari (23/5).
Bahkan, Leverkusen bukan hanya kehilangan peluang trofi Eropa pertamanya dalam era sepak bola modern. Klub yang berjuluk Die Werkself tersebut menelan kekalahan tiga gol tanpa balas!
BACA JUGA: Trofi Ajang Eropa Sudah di depan Mata Bayer Leverkusen
Hat-trick Ademola Lookman yang tercipta masing-masing pada menit ke-12, 26, dan 75, yang menyudahi ambisi skuad asuhan Xabi Alonso tersebut. Satu-satunya harapan gelar kedua Leverkusen akan terjadi pada Minggu dini hari nanti (26/5).
Jonathan Tah dkk akan menghadapi FC Kaiserslautern dalam final DFB-Pokal. Laga final itu akan berlangsung di Olympiastadion, Berlin. Xabi pun berharap anak asuhnya segera move on dari kekalahan di Dublin tersebut.
Begitu pula dengan kandasnya mimpi treble winners dari Leverkusen. ’’Selamat kepada Atalanta. Mereka hari ini (Kamis dini hari) lebih baik. Kami tidak dapat memainkan laga kami. Mereka lebih baik dalam segala hal,’’ sesal Xabi, dilansir dari laman Sky.
’’Itu bukanlah pertandingan yang bagus seperti selama ini kami tunjukkan,’’ tambahnya. Memang benar. Baru kali ini Leverkusen menelan kekalahan dan gawangnya kebobolan tiga kali.
BACA JUGA: Setelah Bawa Leverkusen Juarai Liga Jerman untuk Kali Pertama, Ini Hadiah untuk Xabi
Dia menganggap, pemain Atalanta lebih bagus ketika dalam situasi one on one melawan anak asuhnya. Sebaliknya, pemain Leverkusen gagal mencari solusi ketika terjebak pada situasi tersebut. ’’Kami tidak mampu melakukan umpan yang bagus di dalam sepertiga akhir,’’ keluh mantan penggawa Bayern Munchen itu.
Tah dan gelandang Robert Andrich juga sepakat bahwa mereka seolah lupa dengan style main mereka sendiri. Bukan hanya dalam bertahan. Begitu pula saat membangun skema serangan balik. Atalanta yang biasanya mampu mencetak gol penyeimbang dalam sepertiga akhir laga, tidak mampu berkutik sampai akhir laga. ’’Kami gagal menciptakan peluang nyata pada saat kami sudah tertinggal tiga gol. Ketika Anda gagal mencetak gol dalam situasi itu, di saat itu Anda akan kalah,’’ tegas Andrich. (YMP)