Meski “Digoyang”, Duet Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024 Belum Tergoyahkan!
SURABAYA-KEMPALAN: Khofifah Indar Parawansa terus “digoyang” soal siapa yang bakal menjadi pasangannya di Pilgub Jatim 2024. Banyak figur yang dimunculkan dan dianggap pantas bersanding dengannya, tapi Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini tetap “kekeh” memilih Emil Elestianto Dardak.
Hal ini berawal dari kurang tegasnya Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Amanat Nasional (PAN) saat merekomendasi Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur Jatim pada Pilgub Jatim 2024.
Pasalnya, dari empat parpol yang sudah merekomendasi Khofifah maju sebagai calon gubernur Jatim untuk periode kedua atau Pilgub Jatim 2024, yakni Partai Golkar, Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat, hanya satu parpol yang tegas mengusung Khofifah berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak. Parpol itu adalah Partai Demokrat.
Sedang Partai Golkar, Partai Gerindra, dan PAN hanya mengusung Khofifah, tidak menyebut siapa yang menjadi pasangannya. Nah, peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk “menggoyang” Khofifah dan Emil Elestianto Dardak agar keduanya “berpisah”.
Apalagi, di Pileg 2024 perolehan suara Partai Demokrat menurun dan kalah dengan Partai Golkar Gerindra, serta PAN di DPR RI. Golkar mendapat 23.208.654 suara atau 102 kursi, Gerindra mendapat 20.071.708 suara atau 86 kursi, dan PAN mendapat 10.984.003 suara atau 48 kursi. Sedang Partai Demokrat yang pada Pileg 2019 meraup 54 kursi, di Pileg 2024 hanya mendapat 44 kursi atau 11.283.160 suara di DPR RI.
Begitu pula di DPRD Jatim, perolehan kursi Partai Demokrat di Pileg 2024 masih kalah dengan Golkar dan Gerindra. Gerindra bahkan mendapat 21 kursi, sama dengan PDIP. Hanya saja perolehan suara PDIP lebih besar, sehingga partai berlambang kepala banteng ini menempati urutan kedua dan Gerindra di urutan ketiga.
Sementara Golkar mendapat 15 kursi dan PAN 5 kursi. Sedang Partai Demokrat yang pada Pileg 2019 mendapat 14 kursi kali ini turun menjadi 11 kursi. Apalagi, rumor yang beredar menyebutkan jika nama Emil telah diplot menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran. Karena itu, upaya beberapa parpol untuk “memisahkan” Khofifah dengan Emil di periode kedua pun merebak.
Bahkan, Ketua DPD PDIP Said Abdullah mengatakan bahwa pihaknya telah berdiskusi mengenai situasi Pilgub Jatim saat bertemu Khofifah beberapa waktu lalu.
Said tidak menampik pertemuan itu dalam upaya kontestasi Pilgub Jatim. Dia mengatakan pihaknya telah merayu Khofifah agar bisa maju bersama PDIP.
“Saya memang merayu Mbak Khofifah agar bisa bergandengan tangan dengan PDI Perjuangan,” kata Said Abdullah.
PDIP kemudian menyodorkan tiga nama untuk diusulkan mendampingi Khofifahdi Pilgub Jatim 2024. Hal itu diungkapkan
Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Budi ‘Kanang’ Sulityono.
Tiga nama itu merupakan kader sekaligus kepala daerah yang dinilai berprestasi. Pertama adalah Bupati Sumenep Achmad Fauzi. Kedua, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin. Dan yang ketiga Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Sementara Achmad Baidowi juga diusulkan. Tokoh muda PPP yang juga anggota DPR RI ini dinilai layak mendampingi Khofifah di periode kedua. Selain itu ada pula nama M. Sarmuji, Ketua DPD Golkar Jatim.
“Pak Baidowi sebagai anggota DPR RI dari Jawa Timur sangat mengakar di Pulau Madura sehingga berpotensi mempertebal kemenangan. Sementara Pak Sarmuji sukses memimpin Golkar Jawa Timur pada pemilu legislatif lalu. Hal tersebut tentu sangat menguntungkan buat Khofifah pada periode kedua dan sekaligus regenerasi kepemimpinan,” kata Manajer Program dan Riset Puspoll Indonesia Luqmanul Hakim dalam keterangan tertulis
Figur Achmad Baidowi disebut memiliki basis suara dari Pulau Madura. Hal ini terbukti dari perolehan suara yang paling tinggi dalam dua kali Pileg. Selain itu Khofifah juga memiliki kedekatan dengan PPP.
Namun, DPD Partai Golkar Jatim telah menyiapkan pendamping untuk Khofifah. Partai berlambang pohon beringin ini memiliki sederet kader internal yang bisa disodorkan untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub). Hal ini disampaikan oleh M. Sarmuji, meskipun ia menegaskan bahwa Golkar tetap menghormati keputusan Khofifah perihal sosok yang akan dipilih untuk menjadi pasangannya di Pilgub Jatim 2024.
Menurut Sarmuji, tak harus dirinya selaku Ketua DPD Partai Golkar Jatim untuk maju sebagai cawagub atau Jatim 2. Banyak kader yang dinilai mumpuni dan layak untuk dipertimbangkan sebagai kandidat.
Misalnya Blegur Prijanggono yang merupakan Ketua Fraksi Golkar di DPRD Jatim sekaligus Bendahara DPD Partai Golkar.
Kemudian, Wakil Ketua DPRD Jatim Mayjen TNI (Purn) Hari Istu Subagio. Juga Kodrat Sunyoto yang sebelumnya menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim.
Selain itu, Partai Golkar juga memiliki kader mumpuni dari kalangan muda, seperti Bayu Airlangga yang merupakan menantu mantan Gubernur Jatim Soekarwo.
Tidak hanya itu, Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad juga disebut layak menjadi pendamping Khofifah di periode kedua.
Sadad sendiri saat ini juga menjabat Wakil Ketua DPRD Jatim dan masih keluarga besar Ponpes Sidogiri Pasuruan. Dan masih banyak lagi tokoh lainnya yang muncul dan dianggap layak mendampingi Khofifah.
Toh demikian, Khofifah bergeming. Dia bersikukuh ingin tetap berduet dengan Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jatim 2024 atau periode kedua.
“Saya merasa nyaman dan produktif bersama Mas Emil. Nyaman itu penting bagi partnership bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah, produktif jauh lebih penting lagi,” kata Khofifah memberi alasan.
Khofifah pun berharap agar bisa mendapatkan restu dari PAN dan partai politik yang mengusungnya agar kembali bisa berduet dengan Emil Dardak.
“Mudah-mudahan ini disepakati oleh partai pengusung, sinyal dari PAN kemudian kami berharap nanti Golkar dan Gerindra sama. Karena yang rekomendasinya sudah sama dengan paket, Mas Emil itu Demokrat,” tuturnya.
Menurut Khofifah, lima tahun dia dan Emil melakukan proses manajemen kepemimpinan dan orkestrasi pembangunan di Jawa Timur. “Dan aya merasa bersama Mas Emil nyaman dan produktif,” tegasnya.
Golkar Akhirnya Beri Restu
Gayung pun bersambut. Partai Golkar akhirnya secara resmi mengusung mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai pasangan calon di Pilgub Jatim 2024.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan keputusan ini dalam pertemuan silaturahmi dan rapat badan pemenangan Pemilu Partai Golkar di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (17/5).
“Tadi dalam pertemuan silaturahmi sekaligus dari Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, kami sudah mengeluarkan surat keputusan untuk mengusung Khofifah dan Emil sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur,” kata Airlangga di Jakarta.
Airlangga menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, partainya membahas berbagai hal, termasuk keinginan untuk melanjutkan kepemimpinan Khofifah-Emil di Jatim.
“Kami juga ingin melanjutkan karena dalam Pilpres kemarin Jawa Timur hasilnya baik, dan Khofifah serta Emil di Pilkada yang lalu juga pertama kali diberikan penugasan oleh Partai Golkar,” ucapnya.
Airlangga menegaskan bahwa partainya konsisten mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim dan sudah berkomunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Partai Golkar merupakan anggota KIM yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Anggota KIM lainnya adalah Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Kami sudah komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju yang seluruhnya punya calon yang sama. Di Jawa Timur, Koalisi Indonesia Maju ini punya 52 persen suara. Jadi cukup, tetapi kalau partai lain mau ikut, boleh,” kata Airlangga.
Kini, dari empat parpol anggota KIM, tinggal Gerindra dan PAN yang ditunggu rekomendasinya untuk mendukung duet Khofifah-Emil. Sedang di luar KIM, PPP sudah resmi mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024.
DPW PPP Jatim menyerahkan surat rekomendasi kepada pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak untuk maju pada Pilgub Jatim 2024.
“Waktunya ini sangat singkat, DPW PPP Jawa Timur sat-set. Selamat kepada Ibu Khofifah beserta Pak Emil Dardak,” kata Ketua DPW PPP Jawa Timur Mundjidah Wahab di kantor DPW PPP Jatim, Jalan Kendangsari, Surabaya, Sabtu (18/5) malam.
DPW PPP Jatim segera melaporkan penyerahan rekomendasi ini kepada pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.
Emil Bersyukur
Sementara itu, mantan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak bersyukur karena mantan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa masih ingin melanjutkan duet dengannya di Pilgub Jatim 2024.
“Rencananya demikian, mohon doa restu,” kata Emil.
Emil lantas menjawab pertanyaan soal kepastian duet Khofifah-Emil yang akan berlanjut di Pilgub Jatim 2024.
Menurut Emil, ia merasa terhormat karena masih dipercaya oleh Khofifah. Dia mengatakan duetnya dengan Khofifah bertujuan untuk membangun Jatim.
“Tentu merupakan suatu kehormatan bagi kami karena mendapat kepercayaan dari Ibu Khofifah untuk bisa bersama mengabdi melanjutkan ikhtiar membangun Jatim,” kata mantan Bupati Trenggalek ini.
Kini, meski “goyangan” masih ada, namun duet Khofifah-Emil semakin terang bakal terwujud.
Pilgub Jatim sendiri bakal digelar pada 27 November 2024 mendatang. Khofifah selaku incumbent diprediksi masih sulit ditandingi dan bakal terpilih kembali memimpin Jatim untuk periode kedua. Kita tunggu saja. (Dwi Arifin)