Pj. Gubernur Adhy Berangkatkan 371 Calon Jemaah Haji Kloter 1 Jatim Asal Bojonegoro
SURABAYA-KEMPALAN: Sebanyak 371 calon jemaah haji (CJH) kloter 1 Jawa Timur (Jatim) asal Bojonegoro diberangkatkan dari Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Minggu (12/5) pukul 00.10 WIB.
CJH kloter 1 yang diangkut sembilan unit bus tersebut dilepas langsung oleh Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono, Dirjen Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) RI Arsad Hidayat, Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Mufi Imron, dan jajaran PPIH Embarkasi Surabaya.
Sebelum take off dengan pesawat SV 5269 menuju Madinah pada Minggu (12/5) pukul 05.20 WIB, CJH kloter 1 itu harus melewati Makkah Road (fast track) atau pemeriksaan dokumen keimigrasian Arab Saudi di Bandara Juanda.
Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono mengaku senang. Pasalnya, pada pemberangkatan haji tahun ini Jatim lewat Embarkasi Surabaya dipilih menerapkan fast track. Dengan demikian hal ini memudahkan CJH Embarkasi Surabaya ketika di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) maupun di Bandara Internasional Juanda Sidoarjo, sehingga mereka tidak lelah ketika menunggu.
Bahkan waktu seremonial di Embarkasi Surabaya juga tidak lama. “Alhamdulillah, dari tiga embarkasi, yakni Jakarta, Solo, dan juga Surabaya mendapat keistimewaan, yaitu pengurusan imigrasinya yang disebut dengan fast track. Sehingga begitu tiba di Arab Saudi seolah-olah sudah tidak perlu lagi ada pemeriksaan. Jadi, ini salah satu keistimewaan dari Jawa Timur,” kata Adhy Karyono dalam sambutannya.
Menurut Adhy, keistimewaan ini diberikan karena setiap tahun Jatim kuota hajinya paling banyak dan peminatnya yang sudah siap juga sangat banyak “Selain itu, berdasarkan laporan setiap musim haji, jamaah haji asal Jatim termasuk jamaah yang paling baik,” ujarnya.
Adhy juga menjelaskan bahwa tidak semua orang punya kesempatan untuk menunaikan ibadah haji meskipun mampu. Persoalannya, karena waiting list-nya yang begitu lama. Bahkan, kalau mendaftar sekarang baru bisa berangkat haji atau mendapat giliran menunaikan ibadah haji setelah menunggu 34 tahun lagi. “Betapa lamanya,” ucap mantan Sekdaprov Jatim ini.
Persoalan kedua adalah usia maupun kesehatan. Sehingga bersyukurlah mereka yang bisa berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun ini dalam kondisi sehat.
Untuk itu, atas nama Pemprov Jatim dan gubernur, Adhy mengucapkan selamat menunaikan ibadah haji 1445 H dan semoga pulang dalam keadaan sehat dengan meraih predikat haji mabrur.
“Kami hanya berpesan, ikutilah aturan yang telah ditetapkan di dalam proses pembinaan haji. Dan juga mengindahkan norma-norma yang ada di negara Arab Saudi. Selain itu, kalau ada masalah harus saling membantu,” pinta Adhy.
Termasuk mengatasi suhu di Arab Saudi yang cukup tinggi karena di atas 40 derajat, sehingga par jemaah bisa mengukur diri sendiri.
Pada kesempatan tersebut Adhy juga titip doa kepada CJH asal Jatim. “Jemaah haji kan doanya mabrur, sehingga kita juga titip agar Jawa Timur juga didoakan supaya tetap menjadi provinsi yang nyaman, makmur, tenteram. Dan kita masih harus menghadapi pesta demokrasi Pilkada Serentak, sehingga kami juga nitip doa agar Jawa Timur dan Indonesia bisa menjadi negara yang aman, makmur, dan sentosa,” tuturnya.
Dalam kloter 1 ini terdapat CJH termuda berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku kelas 2 SMK. Sedangkan untuk JCH tertua berusia 89 tahun.
Mengingat banyaknya usia CJH yang sudah lansia, Dirjen Bina Haji Kemenag RI Arsad Hidayat mengingatkan agar mereka konsen untuk melaksanakan rangkaian ibadah hajinya, tetapi tetap merasa nyaman. Untuk itu, bagi jemaah yang tidak bisa melaksanakan aktivitas berat, seperti berjalan kaki sekitar 12 kilometer dalam kondisi panas saat di Mina, disarankan agar diwakilkan kepada jemaah yang fisiknya masih kuat, seperti imbauan pemerintah.
“Ibadah haji kan ibadah fisik. Tapi lansia kan punya keterbatasan-keterbatasan Maka pemerintah berupaya memberikan beberapa solusi. Mudah-mudahan ini bisa membantu,” pungkasnya. (Dwi Arifin)