Federasi Sepak Bola Inggris Hapus Laga Ulangan Piala FA, Klub-Klub Non Liga Primer Melawan
LONDON-KEMPALAN: Federasi Sepak Bola Inggris (FA) membuat keputusan yang telah memancing kontroversi. Jelang bergulirnya semifinal Piala FA, Kamis petang WIB (18/4) FA meniadakan laga ulangan.
Padahal, laga ulangan sudah jadi ciri khas Piala FA selama ini. Sepanjang sejarah, baru di musim 2020—2021 Piala FA meniadakan laga ulangan karena pandemi Covid-19. Selain itu, beberapa musim terakhir Piala FA juga tidak menggelar laga ulangan pada Putaran Kelima.
Regulasi baru tersebut baru akan dipakai pada Piala FA musim depan. Penghapusan laga ulangan tersebut dinilai hanya akan menguntungkan klub-klub elite. Tidak demikian dengan klub-klub kecil.
BACA JUGA: Kegagalan City-Arsenal Berdampak Besar Bagi Slot Inggris di Liga Champions Musim Depan, Kok Bisa?
Terutama klub non Liga Primer Inggris. Klub-klub dari luar Liga Primer Inggris biasanya menjadikan laga ulangan Piala FA sebagai salah satu dari pos pendapatannya. Asosiasi Klub-Klub Sepak Bola Inggris (EFL) bahkan telah menyerukan pihak FA agar meninjau ulang keputusannya menghapus laga ulangan Piala FA.
’’Keputusan yang dibuat dengan tanpa konsultasi terbuka kepada klub,’’ sebut Wigan Athletic lewat rilis resminya. Vice Chairman Tranmere Rovers Nicola Palios juga menilai penghapusan laga ini hanya mengakomodir suara klub-klub Liga Primer Inggris.
Padahal, menurut Palios, jumlah klub-klub dari luar non Liga Primer Inggris lebih besar dan lebih dominan. Dari 732 klub kontestan Piala FA, hanya 20 klub dari Liga Primer Inggris. ’’Klub-klub dari kompetisi non Liga Primer Inggris harus memprotesnya,’’ desak Palios, dikutip dari BBC Sport.
Tactician Burnley FC Vincent Kompany menyadari, ada dua kepentingan yang berbeda di balik penentuan keputusan tersebut.
Pertama, FA tentunya ingin melindungi prestasi klub-klub dari Liga Primer Inggris yang kelelahan di ajang Eropa karena total laganya lebih banyak di level domestik. Selain di Premier League, juga di Piala Liga dan Piala FA.
Faktor itu yang disebut sebagai salah satu penyebab hancurnya klub Inggris di dua ajang Eropa, Liga Champions dan Liga Europa. Hanya Aston Villa wakil Liga Primer Inggris di ajang Eropa. Villa lolos ke semifinal Liga Konferensi.
Di sisi lain, klub-klub yang tak berkepentingan dengan ajang Eropa atau timnas Inggris, menganggap laga replay mendongkrak pemasukannya. ’’Perlu mendengar suara dari kedua belah pihak,’’ seru Kompany, dilansir dari laman Burnley Express. (YMP)