Pelatih Borneo Tak Mau Remehkan RANS
JAKARTA-KEMPALAN: Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra tak ingin meremehkan RANS Nusantara. Dia menegaskan bahwa RANS merupakan lawan yang berat.
Pekan ke-23 Liga 1 musim 2023-2024 akan menyajikan pertemuan antara Borneo FC dan RANS Nusantara di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, pada Sabtu (16/12) sore.
Pelatih Borneo FC Pieter Huistra mengatakan bahwa dirinya berniat mengakhiri tahun 2023 dengan kemenangan. Menurutnya kemenangan itu akan menjadi modal positif untuk anak asuhnya menatap laga di tahun 2024 mendatang.
“Kami berada dalam performa yang baik. Kami telah memainkan beberapa pertandingan dengan bagus. Sekarang kami harus melakukannya pada yang terakhir juga,” kata Pieter Huistra.
Pada laga kali ini, Borneo FC tentu lebih diunggulkan karena mereka merupakan tim pemuncak klasemen sementara perolehan 48 poin. Sementara sang lawan RANS Nusantara hanya merupakan tim peringkat ke-7 dengan perolehan 32 poin.
Kendati demikian, Pieter Huistra tak mau anak asuhnya jumawa. Dia menegaskan bahwa RANS Nusantara adalah tim yang kuat. Apalagi pada putaran pertama RANS Nusantara berhasil menahan imbang Borneo FC dengan skor 1-1.
“RANS salah satu tim yang menyulitkan kami di pertandingan pertama di kandang sendiri. Jadi kami waspada penuh, kami siap sepenuhnya. Kami tahu tim yang kami persiapkan. Jadi kami hanya ingin memainkan permainan yang bagus,” ungkap pelatih asal Belanda itu
Senada dengan Huistra, Gelandang Borneo FC Wiljan Pluim juga mengatakan bahwa pemain harus mewaspadai kekuatan RANS yang tampil jauh lebih baik dari musim sebelumnya.
“Ya. Saya kurang up date tentang RANS Nusantara. Tapi menurut saya sendiri, di awal musim mereka melakukannya dengan sangat baik setelah posisi musim lalu,” kata mantan pemain PSM Makassar.
“Jadi saya pikir banyak hal telah berubah dari mereka. Laga nanti tidak akan mudah tapi jika kami bisa terhubung untuk mencapai level kami, tentu kami bisa. Untuk laga pekan ini akan kami lakukan dengan cara yang baik seperti pekan sebelumnya,” tambahnya.
(*) Edwin Fatahuddin