Mensyukuri Kemerdekaan: Jangan Menjadi Penghianat Bangsa
Kholid A.Harras *)
KEMPALAN: Indonesia, negeri yang memiliki kekayaan alam yang melimpah serta memiliki sejarah panjang sebagai sebuah bangsa yang memiliki budaya yang majemuk, unik serta tidak kalah dengan bangsa-bangsa lainnya. Meskipun demikian, salah satu kelemahan besar etnis-etnis yang tersebar di wilayah ini adalah mereka mudah sekali diadudomba dan sejumlah pemimpinnya banyak yang ‘gila kuasa’.
Akibat hal tersebut, tidak heran jika seperti dicatat sejarah ada sejumlah kerajaan besar yang pernah berdiri di kawasan Nusantara sangat mudah dipecah belah lantas dikuasai oleh para penjajah selama berabad lamanya. Meski demikian, setelah melalui perjuangan yang penuh darah dan air mata melawan bangsa-bangsa penjajah, serta berkat rahmat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa besar ini berhasil meraih kemerdekaannya.
Kemerdekaan Indonesia yang tahun ini kita genap 78 tahun bukanlah suatu hal yang didapatkan dengan mudah, melainkan hasil perjuangan panjang dan pengorbanan berbagai elemen bangsa ini. Oleh karena itu, mensyukuri anugerah kemerdekaan Indonesia semestinya bukan sekadar obral ungkapan kata-kata melalui spanduk, baliho, mejeng di twibbon, atau melaksanakan rangkaian seremoni upacara, atau menggelar perayaan dan aneka lomba. Tetapi jauh yang lebih penting dan esensial bagaimana kita memetik pelajaran dan makna dari kemerdekaan tersebut, seraya mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan sebenar-benarnya.
Mensyukuri kemerdekaan Indonesia seyogyanya dimulai dari pemahaman mendalam terhadap sejarah perjuangan bangsa. Mengenal kembali peristiwa-peristiwa penting, mengerti nilai-nilai yang diperjuangkan oleh para pahlawan, dan menghargai pengorbanan mereka adalah langkah awal yang penting. Bukan hanya sekadar tahu, tetapi juga merenungkan dan menghayati makna perjuangan mereka dalam mendapatkan kemerdekaan.
Nasionalisme yang positif adalah cinta tanah air yang tidak hanya termanifestasi dalam pengibaran bendera atau perayaan seremonial upacara kemerdekaan, tetapi juga dalam tindakan nyata untuk memajukan bangsa. Mensyukuri kemerdekaan dapat diwujudkan melalui upaya konkret dalam membangun dan memajukan Indonesia, seperti mengembangkan potensi diri, berkontribusi dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat.
Mensyukuri anugerah kemerdekaan juga mestinya melibatkan peningkatan pendidikan dan kesadaran sosial. Membangun generasi yang paham akan sejarah dan nilai-nilai luhur bangsa adalah investasi jangka panjang untuk kelangsungan dan kemajuan Indonesia. Membangun kesadaran terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara serta menghormati keragaman budaya juga merupakan bagian penting dari mensyukuri kemerdekaan.
Kemudian yang juga tidak kalah pentingnya, mensyukuri nikmat kemerdekaan Indonesia bukanlah sekadar sebuah perayaan rutin setiap tahun, tetapi merupakan panggilan jiwa untuk menjalani hidup dengan penuh rasa syukur, tanggung jawab, dan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. Melalui pemahaman yang mendalam, penghargaan terhadap sejarah, pengembangan nasionalisme yang positif, pendidikan, kesadaran sosial, menjaga kebebasan, dan membantu sesama, kita dapat menghormati warisan perjuangan para pahlawan dan menjadikan Indonesia lebih gemilang di masa depan.
Jangan Menjadi Penghianat Bangsa
Penghianat bangsa merujuk kepada seseorang atau kelompok yang secara sengaja melakukan tindakan atau perilaku yang merugikan, merusak, atau mengancam keutuhan, keamanan, dan kepentingan negara atau bangsa tempat mereka tinggal. Penghianat bangsa bertindak secara bertentangan dengan kepentingan nasional dan seringkali melakukan tindakan yang melanggar hukum, etika, dan nilai-nilai kebangsaan. Penghianatan terhadap bangsa bisa muncul dalam berbagai bentuk, dari yang bersifat politik, ekonomi, hingga budaya.
Penghianat bangsa secara politik dan ekonomi misalnya, merujuk kepada tindakan atau perilaku yang merugikan atau mengancam kepentingan politik dan ekonomi suatu negara. Tindakan ini dapat mencakup berbagai hal, dari kolaborasi dengan pihak asing yang merugikan, mengambil keuntungan pribadi melalui eksploitasi sumber daya negara, hingga menghasut ketidakstabilan politik dalam rangka mencapai tujuan pribadi atau kelompok tertentu.
Penghianat bangsa secara politik dan ekonomi adalah tindakan yang merugikan dan seringkali bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan, integritas, dan kepentingan umum. Tindakan ini dapat mengancam stabilitas politik, ekonomi, dan sosial suatu negara serta merugikan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam banyak kasus, tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran hukum serius dan dapat dikenai sanksi hukuman yang berat.
Dalam rangka memahami dan menjaga kebangsaan, penting bagi kita untuk senantiasa memiliki kesadaran akan pentingnya berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Dengan tetap setia pada nilai-nilai kebangsaan, kita dapat mencegah diri kita dari menjadi penghianat bangsa dan menjadi bagian yang ikut serta dalam memajukan Indonesia. Melalui penyelenggaraan pendidikan yang baik serta yang lebih mengedepankan keteladanan, insya Allah tujuan mulia tersebut akan bisa diwujudkan. Dirgahayu ke-78 negeriku.
*) Dosen FPBS Universitas Pendidikan Indonesia