Puisi Minggu ini: Episode Waktunya Bagus Putu Parto
KEMPALAN: Pada “waktu” kita sering menyerah. Tak berdaya atas ketakmampuan kita menyelesaikan secara teknis segala persoalan hidup. Atau bencana, yang memaksa kita tak lagi mampu menawar, lalu berserah pada takdir yang Kuasa. Atau kadang, kepada “waktu” kita sering berharap untuk membantu kita, menguji permasalahan-per-masalahan hidup yang menghimpit kita. Maka dengan sabar kita sering menasehati diri “biar waktu yang menyelesaikan”. Artinya waktu akan bergulir dan menguji permasalahan menyelesaikan dirinya. Serta harus memilih seberapa urgenkah masalah itu kita prioritaskan.
Puisi-puisi pendek berikut lahir karena desakan dalam bingkai waktu, yang membuat saya sering tak berdaya. Maka lahirlah rindu akan kesunyian dan harapan-harapan yang indah di hari depan. Salam sastra!
Bagus Putu Parto – TITIK NOL
biarkan aku di sini menepi
menyendiri di titik nol
mengarungi ruang sunyi berlayar di lautan tak bertepi
biarkan aku di sini tanpa mimpi
karena hidup menyimpan seribu misteri
yang akan ter-eja
pada sebuah terminal persinggahan
: biar
(Malang, 2022)
Bagus Putu Parto – PENGEMBARAAN (YANG) TAK LAGI SUNYI
aku tengah mengembara ke negeri asing
jauh dari buih kata kata
bertualang dari kepastian angka angka
tangkap tendang
menggiring mengoperkan
sikut jegal, lalu
menyarangkan ke gawang lawan
goolll !
: ah, seperti permainan sepak bola
(Surabaya, 15/01/23)
Bagus Putu Parto – YANG MERINDU
rindu pulang ke rumah
empat bulan merantau
ke negeri asing
bertualang di rimba angka
kami rindu kesunyian
yang menakar hidup
dari kumpulan kearifan
seperti musim silih berganti
etape hidup musti dijalani
kembali kami bersama
di bawah pohon rambutan
meneguk secangkir kopi
mengeja bait puisi
: amboi
(Blitar, 2023)
Bagus Putu Parto – MALAM TAHUN BARU KALI INI
Untuk apa kita renungkan
Kalau sepanjang tahun langit berwarna hitam
Hidup tanpa impian
Hanya kecemasan berdetak di jantung kita
Saling mencurigai
antar kawan – antar saudara memutus silaturahmi belaka
Hanya media sosial penawar rindu kita
: like and comment
Kehidupan berjalan seperti di dunia maya
Untuk apa kita meniup terompet malam ini
Kalau tak tersisa hari esok penuh harapan
Berputar dari km 0 ke km 0
: pret pret pret
(Blitar, 31 Desember 2020)
Bagus Putu Parto – PULANG
bersama waktu akhirnya satu dua pulau
terlampaui, meski sering ragu saat ada angin
dan ombak menghantam perahu.
emak ini aku pulang, membawa sekeranjang
ikan tangkapan
meski esok perahu kembali berlayar
mengarungi etape demi etape, tak berbatas
(Blitar, lebaran 2023)
Aming Aminoedhin
