Gara-Gara Pegang Tombak Kyai Cokro, Anies Baswedan dicurigai sebagai “Sang Ratu Adil”

waktu baca 2 menit
Anies Baswedan (*)

KEMPALAN: Siapakah diantara kita yang pernah mendengar diksi “Eru Cokro” atau “Sang Ratu Adil”? Bagi para peminat Sejarah Nusantara, khususnya, sejarah milenarisme atau mesianisme, tentu tahu apa itu “Ratu Adil”. 

Menurut Sejarawan UGM terkemuka Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo (alm), bahwa sejarah perang Diponegoro (1825-1830) adakah sejarah milenarisme atau mesianisme. Salah satu cirinya adalah adanya misi pembebasan dan penegakan Keadilan.

Sebagaimana ciri mesianistik dalam kisah yg berbasis sosio religius yang mengadopsi kecenderungan adanya faktor supranatural  perang Diponegoro  mempunyai kemiripan 

Setidaknya itu yang terungkap dalam podcast di RH Channel 8 Agustus 2023 dengan mengambil topik “Kontroversi Anies dan Tongkat Pangeran Diponegoro”. 

Mochamad Walid, jebolan Filsafat UGM dan penggiat theosofi mengungkapkan dalam podcast itu, bahwa Kanjeng Kyai Cokro bukan pusaka biasa, tetapi sebuah simbol sejarah.

Kembalinya pusaka tersebut finilsi sebagai pertanda mistik, bahwa kondisi sosial politik sedang tidak baik-baik saja. Bahkan ketidakadilan semakin muncul bersamaan dengan memburuknya penegakan hukum. 

Munculnya pusaka Tombak Kyai Cokro itu juga sebagai penanda, bahwa akan datang seorang pemimpin yang membawa misi keadilan. 

“Tampaknya Anies Baswedan adalah orang yang terpilih” ungkap Walid dalam podcast di RH Chanel. 

Hal itu dikarenakan Anies Lah yang menerima penyerahan tongkat dan memegangnya. 

“Secara mistik itu dipahami Anies adalah sodok yg akan memimpin menegakkan keadilan di bumi nusantara. ” imbuh Walid.

Walid juga menjelaskan dalam podcast itu, bahwa salah satu ciri sebagai orang pinilih adalah mempunyai pendukung militan dan mau berkorban tanpa diminta. 

“Fakta yang ada ialah justru Anies yang diminta bersedia jadi Capres pada pilpres 2024 oleh Koalisi Perubahan dan Persatuan. Bukan Anies yang meminta.” pungkas Walid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *