Kader PG Sepakat Gelar Munaslub dan Tunjuk Luhut Gantikan Airlangga

waktu baca 3 menit
Yusuf Husni, Penasihat Partai Golkar Jatim.

SURABAYA-KEMPALAN: Kondisi Partai Golkar (PG) sudah semakin tidak jelas arahnya. Bila kondisi ini dibiarkan, PG dikhawatirkan akan menjadi partai gurem di Pemilu 2024.

Kendati demikian, Penasihat PG Jatim Yusuf Husni menilai masih ada waktu walau sangat singkat untuk menyelamatkan partai berlambang pohon beringin ini.
“Memang situasinya sudah sangat sulit. Jalan satu-satunya untuk menyelamatkan PG adalah dengan menunjuk figur yang berkarakter khusus sebagai Ketum untuk menggantikan AH (Airlangga Hartarto,” kata Yusuf Husni, Sabtu (22/7).

“Ini untuk recovery politik, sekaligus agar PG tetap survive,” tegas mantan anggota DPRD Jatim dan DPRD Surabaya ini.

Apalagi, lanjut Yusuf,
Ketum AH dan DPP PG dapat dipastikan tidak bisa melaksanakan Amanat Munas 2019. Bahkan, realita politik saat ini menunjukkan bahwa elektabilas partai dan Ketum AH  pada posisi sangat memprihatinkan. Tidak sesuai dengan jargon politik setiap acara konsolidasi partai digelar, yakni “Golkar Menang, Erlangga Presiden”.

“Faktanya, yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Elektabilitas PG semakin menurun. Bila kondisi ini dibiarkan, dipastikan PG tidak akan jadi pemenang pemilu dan Ketum AH tidak akan  jadi nyapres,” ujar Yusuf Husni, pesimistis.

Seperti banyak diberitqkan, amanat Munas 2019 memberi mandat kepada Ketum AH untuk jadi capres. Awalnya proses berjalan lancar dengan terbentuknya KIB (Koalisi Indonesia Bersatu). Namun, di tengah jalan koalisi mulai retak. Dua roda KIB gembos karena terkena “ranjau politik”. Akibatnya, dipastikan AH tidak bisa merealisasikan “mimpi politiknya”.

Banyak dampak yang sangat merugikan PG atas kepempinan AH dan DPP PG saat ini. Selain tidak mungkin menjadi pemenang pemilu, PG juga berpeluang menjadi partai gurem. Bahkan, semangat kader partai di derah semakin menurun.

Apalagi, Ketum AH saat ini ada indikasi terlibat masalah CPO. “Baru akan dipanggil saja,
elektabilasnya turun 2 persen. Apalagi jika sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ucap Yusuf Husni dengan nada sinis.

Kondisi ini tentu sangat membahayakan bagi PG ke depan. “Sekali lagi, jalan satu-satunya untuk menyelamatkan PG, Ketum AH dan jajaran pengurus DPP PG harus mengundurkan diri. Setelah itu digelar Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa),” ungkapnya.

Dan figur yang dianggap layak memimpin PG dalam situasi yang sangat memprihatinkan dan  genting ini tentunya dibutuhkan fivur nahkoda politik yang berkarakter Sambo. “Memang banyak kader partai yang layak  jadi ketum PG. Tapi yang dibutuhkan saat ini adalah yang  berkarakter khusus. Hanya satu di PG saat ini yang layak menggantikan AH untuk memimpin PG, yakni LBP (Luhut Binsar Panjaitan),” tegas Yusuf Husni.

Penunjukan LBP ini, kata Yusuf Husni, berdasarkan kumunikasi politik dengan kader-kader PG daerah di Jatim. “Hasilnya, mayoritas sepakat bahwa untuk menyelamatkan PG wajib dilaksanakan Munaslub dan menunjuk LBP sebagai Ketum,” tandas politikus PG yang dikenal sangat kritis ini.

LBP dianggap paling layak memimpin PG, karena pria yang saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia itu dikenal punya karakter tegas.Bukan flamboyan.

“LBP itu spesialis memperbaiki barang yang rusak, meluruskan barang bengkok, dan membangun yang perlu dibangun. Jadi, sangat tepat kalau saat ini menjadi nahkoda PG,” pungkas Cak Ucuf panggilan akrab Yusuf Husni. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *