Cerita Patgulipat Proyek P3TGAI di Sumenep, Ada Potongan Sampai 40%?
SUMENEP-KEMPALAN-Buntut isu dugaan potongan proyek P3TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi) di Desa Gayam Sumenep terus bergulir. Kali ini muncul dugaan serupa soal potongan proyek dari Kementerian PUPR sebesar 40 persen di desa lain.
Sumber kempalan mengirim data penerima proyek P3TGAI di Kabupaten Sumenep. Dari data yang diterima kempalan, lokasi P3TGAI tersebar di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Sumenep.
Seperti di desa Kecamatan Kangayan, Arjasa, Lenteng, Pragaan, Bluto, Ganding, Guluk-Guluk, Gayam, Rubaru, dan Batang-Batang.
“Ini lokasi aspirator dari partaiā¦.potongannya sampai 40 persen,” sebut sumber kempalan, Senin 12 Juni 2023.
Untuk menelusuri kebenaran isu potongan proyek P3TGAI sebesar 40%. Kontributor kempalan menghubungi sejumlah sumber yang pernah terlibat dalam pengajuan proyek P3TGAI dari PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA).
Sumber itu menyebut berbagai modus untuk bisa menurunkan proyek P3TGAI dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).
Salah satu modusnya, kata sumber itu: koordinator pengusul melakukan komunikasi kepada orang dekat anggota DPR RI. Dari komunikasi itu disepakati mahar sebesar 25% untuk disetor saat akan melakukan pengajuan P3TGAI.
Untuk mencari penerima proyek P3TGAI. Koordinator yang mendapat alokasi jatah menggunakan dua model. Pertama menggunakan komunikator (pihak ketiga) yang berfungsi mencari
Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) sebagai penerima P3TGAI. Kedua koordinator mencari langsung ke desa lokasi HIPPA.
Hasil komunikasi itu disepakati dua model. Pertama angka 25% sebagai mahar sebelum pengajuan. Kedua angka 30% atau 40% pasca dana P3TGAI cair ke rekening HIPPA.
“Potongan sampai 40% setelah dana cair. Rata-rata penerima sanggup bayar pasca dana cair. Keuntungan koordinator dengan komunikator 15%. Yang 25 % sebagai modal saat pengajuan,” cerita sumber itu.
Sumber kempalan juga menyinggung desa lokasi HIPPA penerima P3TGAI yang menjadi langganan program dari APBN.
“Lihat desa desa penerima P3TGAI. Desa itu banyak menerima program dari APBN,” sebut sumber itu.
Menanggapi isu dugaan patgulipat P3TGAI yang mencapai 40%. Anggota DPRD Sumenep, M Ramzi mengaku juga menerima banyak pengaduan soal proyek P3TGAI ke HIPPA. Tapi Ramzi tak bisa berbuat banyak karena proyek P3TGAI bukan bersumber dari APBD Sumenep.
Kendati demikian, Ramzi berencana akan berkirim surat ke BBWSBS agar dilakukan monitoring secara ketat dalam pelaksanaannya. Sehingga pekerjaan proyek P3TGAI sesuai harapan.
Selain itu, BBWSBS juga diharap Ramzi bisa membuat kriteria dan parameter bagi calon penerima proyek P3TGAI.
“BBWSBS juga bisa menyeleksi lokasi desa HIPPA. Sebab banyak desa yang butuh proyek P3TGAI tapi luput perhatian,” sebutnya.
Pada 2023 ini, Kabupaten Sumenep mendapatkan jatah proyek P3TGAI 70 desa yang diterima oleh HIPPA. Masing- masing kelompok petani itu menerima anggaran Rp 195 juta.
Sebagai informasi, P3TGAI merupakan program padat karya tunai dari BBWS Bengawan Solo dari dana APBN untuk mendukung salah satu agenda prioritas pembangunan yang tertuang dalam RPJMN tahun 2020-2025.
Anggaran itu untuk pekerjaan perbaikan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif. Karena bagian dari pemberdayaan masyarakat petani secara terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja pengelolaan jaringan irigasi. Sebagaimana visi misi P3TGAI (ham)


