BEM Ubaya Gelar Multifest Berkonsep Keragaman Budaya, Hadirkan Kunto Aji dan Diskoria
SURABAYA–KEMPALAN: Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Surabaya (BEM Ubaya) menggelar festival musik Multifest bertajuk “Jaggadhita Dhakara”. Acara yang dihadiri sekitar 700 peserta ini menghadirkan Kunto Aji dan Diskoria sebagai pengisi acara utama. Kegiatan dilakukan pada Sabtu (27/5/2023) di Lapangan Parkir Perpustakaan, Kampus Ubaya Tenggilis.
Multifest merupakan acara yang diselenggarakan oleh kolaborasi 3 kementerian dalam BEM Ubaya, yakni Kementerian Kerohanian, Kementerian Nasionalisme, serta Kementerian Seni dan Budaya. Acara ini hadir sebagai wadah bagi masyarakat khususnya mahasiswa untuk dapat memupuk rasa nasionalisme dalam pentingnya pelestarian kebudayaan Indonesia. Perwakilan Badan Pengurus Harian (BPH) Multifest, Kezia Shaloom Liesia Saputri, mengatakan tahun ini Multifest mengambil tema “Jaggadhita Dhakara” yang memiliki arti kesejahteraan dunia sepanjang masa. “Melalui tema ini, kami ingin peserta mendapat banyak insight baru mengenai keragaman budaya, agama, dan semua perbedaan lainnya yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Kezia mengungkapkan, Kunto Aji dan Diskoria dihadirkan untuk membawa suasana baru pada festival musik yang selama ini diselenggarakan Ubaya. “Selain itu, mereka juga membawa nostalgia dalam dunia musik tanah air yang dikemas dengan cara modern. Konsep seperti inilah yang kami inginkan pada acara Multifest,” ungkapnya.
Selain performance kedua musisi tersebut, acara Multifest juga dimeriahkan oleh performance dari para mahasiswa Ubaya. Pertunjukan yang ditampilkan mulai dari pembacaan puisi, band, hingga bernyanyi lagu dangdut. Ada pula bazaar makanan di sekeliling tempat pertunjukan.
Kezia berharap, melalui acara Multifest ini, pengunjung dapat ikut terlibat dalam semarak festival musik di Ubaya dan mendapat pesan tentang keragaman budaya yang menjadi tujuan acara ini. “Dengan memahami, menerima, dan menghargai keragaman itu, maka kita dapat mencapai “Jagaddhita Dakara” atau kesejahteraan dunia di sepanjang masa,” pungkasnya. (Zha Zha Elenita Santoso)