Amplop PDIP Berisi Uang Rp 300 Ribu Beredar di Masjid Sumenep, MH Said: Itu Zakat Mal
KEMPALAN-Ketua DPP PDIP, MH Said Abdullah kembali bikin kontroversi. Penyebabnya, beredar video amplop bergambar logo PDIP berisi uang Rp 300 ribu dibagikan ke jamaah shalat tarawih di masjid Sumenep.
Bukan hanya viral. Netizen berakun @ekoboy2 mentwit dengan menandai Bawaslu RI, “Halo Bawaslu ini sudah viral apakah ini masuk pelanggaran pemilu,:.
Karuan saja. Twit-an @ekoboy2 dilanjut oleh netizen lain di Twitter. Salah satunya akun @partaisocmed yang nge-twit: Mulai sekarang kami berjanji akan rajin taraweh di Sumenep. Cc: @bawaslu_RI
Menanggapi ciutan netizen itu, Anggota DPR Fraksi PDI-P MH Said Abdullah membantah amplop berisi uang yang dibagikannya di masjid dalam rangka kampanye Pemilu 2024.
Menurut Said Abdullah, kegiatan bagi-bagi amplop itu sudah dilakukannya dari tahun ke tahun yang dibagikan kepada jemaah di masjid. Diakuinya bahwa ia bersama DPC PDIP se Madura membagikan 175 ribu paket sembako kepada kaum miskin selama masa reses anggota dewan pada Maret 2023. Selain sembako juga ada dalam bentuk uang tunai.
“Bantuan 175 ribu paket sembako ini jelas masih kurang jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah rumah tangga miskin se Madura. Pada kesempatan ini saya juga perlu menjelaskan ke media massa, seperti di framing oleh sebuah akun anonim di media sosial, kami membagikan uang ke warga Madura. Saya bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se Madura memang rutin membagikan sembako dan uang kepada warga fakir miskin. Uang itu saya niatkan sebagai zakat mal. Dan hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006 lalu. Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin” terang MH Said yang kini menjabat Plt Ketua DPD PDIP Jawa Timur.
Meski diframing dengan narasi oleh @PartaiSocmed langsung diserbu oleh nitizen, terutama yang berasal dari Madura. Banyak diantara mereka yang menjelaskan dan membela bahwa pembagian zakat mal tersebut di Masjid Abdullah Sychan Baghraf masjid yang didirikan secara gotong royong oleh Said Abdullah
“Jadi kalau itu dikesankan money politic tentu salah alamat. Saya perlu sampaikan seterang terangnya, setiap reses saya menerima uang reses selaku anggota DPR. Uang itu saya bagikan sepenuhnya ke rakyat dalam bentuk bantuan sembako, dan itu bagian dari akuntabilitas publik yang harus saya lakukan, sehingga saya kabarkan ke media juga. Diluar itu saya ini muslim, saya diwajibkan untuk zakat. Maka saya menunaikan zakat itu bersama kader kader PDI Perjuangan se Madura dan sekaligus mengajak para Kepala Desa yang pasti tahu sentra kemiskinan eksrim warganya. Kenapa ada logo PDI Perjuangan, sebab sebagian kader bergotong royong, dan itu juga diniatkan zakat mal. Kegiatan ini dibarengkan dengan pembagian sembako diatas. Dan kagiatan ini kami lakukan diluar masa kampanye yang diatur oleh KPU. Jadi jangan di giring ke arah sana. Saya sangat paham apa yang harus kami patuhi sebagai caleg di masa kampanye. Jangankan masa kampanye, caleg saja saat ini belum ditetapkan oleh KPU’, imbuh Said dengan tegas dalam rilis yang diterima redaksi.
Meski dikesankan negatif oleh akun anonym dengan menggiring seolah kegiatan yang dilakukan MH Said melanggar hukum. MH Said akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap akun itu.
“Ini bulan puasa, harusnya saling memberi berkah kepada sesama bukan menebar fitnah,” tutup Said. (ham)