Anies Baswedan (di Jawa Timur): Menanam Kebaikan, Menjemput Perubahan

waktu baca 3 menit
Anies Baswedan dalam acara Chief Editor Dialog, Jum'at (17 Maret), Shangri-La Hotel, Surabaya.

KEMPALAN: Kemarin, Jumat (17 Maret), sekitar pukul 09.00 pagi, Anies Baswedan tiba di Surabaya. Animo penjemputan relawan tidak bisa dibendung. Setidaknya ribuan orang memenuhi Bandara Internasional Juanda. Padahal relawan sudah diwanti-wanti agar tidak perlu massa hadir di sana. Tapi meski “dilarang” tetap saja banyak yang mbandel ingin melihat sang pujaan hati dari dekat.

Agaknya warga Surabaya dan sekitarnya tidak ingin kalah dengan kota lain dalam menyambut Anies yang cucu Pahlawan Nasional AR Baswedan di kota Pahlawan. Anies memang tengah digadang-gadang jadi harapan bisa memimpin negeri ini, menuju perubahan ke arah lebih baik.

Dari bandara Juanda, Anies dan rombongan melakukan ziarah ke makam Sunan Bungkul, sebelum jumatan di Masjid Nasional Al-Akbar. Lalu menemui massa di Sentra Wisata Kuliner (SWK) diseputaran Masjid Al-Akbar, yang seperti sudah menunggunya. Histeria emak-emak seperti tak terbendung melihat “pujaan” hatinya. Semua mengerubuti Anies, berfoto ria. Anies menyapa mereka dengan sungging senyumnya. Tak ketinggalan Anies menyapa para pedagang di sana, bertanya tentang dagangan yang dijualnya. Setelah itu hari-harinya di kota Surabaya akan dipadati acara yang sudah menanti.

Siang/sore harinya, bersama sekitar 1000 relawan dan undangan lain, ia hadir pada balutan acara “Simfoni Kebangsaan Bersama Anies Baswedan”, di Dyandra Convention Centre, Surabaya. Penulis sendiri mendapat undangan malam harinya, bersama sekitat 50 jurnalis/penulis kolom, dalam Chief Editor Dialog, di Shangri-la Hotel, Surabaya.

Kawan jurnalis dan kolumnis yang hadir malam itu sama-sama sepakat mengatakan, bahwa Anies memang memukau. Semua pertanyaan dijawabnya dengan baik. Tidak tampak ia kelelahan. Fisik Anies benar-benar prima. Banyak hal baru yang didapat dari apa yang disampaikan Anies. Bahkan kawan M. Anis, jurnalis senior, sempat menyampaikan kekaguman pada penulis via WhatsApp sepulang dari acara itu, dengan kalimatnya, “Kami dapat pencerahan luar biasa. Itu pun dirasakan kawan lainnya”, tambahnya.

Shubuh hari ini (18 Maret), Anies akan sholat di Masjid Rahmat, Surabaya. Setelahnya rombongan akan meluncur ke Sampang, Madura. Rencana akan ada Deklarasi dari para Kyai/Ulama se-Madura. Malam harinya, sekitar pukul 22.00 Anies akan melakukan ziarah ke makam Sunan Ampel, Surabaya.

Bisa jadi ditengah-tengah acara dari Madura dan ziarah itu ada kegiatan lainnya, bisa saja itu terjadi. Rundown yang sebelumnya beredar, itu tidak persis sama. Ada yang dikurangi, tapi ada yang dirubah sesuai dengan keperluan yang tiba-tiba muncul yang dirasa perlu. Tapi acara inti tidak keluar dari yang sudah diskedul sejak awal.

Minggu besok, (19-Maret), pagi hari akan diagendakan Jalan Sehat bersama Anies Baswedan. Sekitar 15 ribu massa diharap ikut meramaikan acara itu. Dipusatkan di Grand City. Setelah itu, Breakfast Meeting bersama Simpul Relawan, di Shangri-la Hotel.
Setelah itu Anies dan rombongan kembali ke Jakarta.

Sambutan warga Surabaya dan sekitarnya dari saat Anies menginjakkan kaki di Surabaya sungguh luar biasa. Massa membludak dimulai dari Bandara Internasional Juanda, saat di Masjid Nasional Al-Akbar, dan ditempat lain yang disinggahi Anies. Benar-benar layak disebut, Iki Suroboyo, Rek.

Semua sambutan massa di kota-kota yang disinggahi Anies, itu tidak lepas dari buah kebaikan yang ditanamnya, yang itu seperti menanam buah yang bisa diunduh pada saatnya. Selama Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, itu jadi catatan karya positif yang sulit diingkari dengan muslihat jahat sekalipun. Menjadikan rakyat seantero negeri pun berharap Anies dapat memimpin negeri ini ke arah lebih baik.

Jakarta jadi jejak keberhasilan Anies dalam membangun kotanya, yang tidak sekadar untuk kelompok tertentu. Menghadirkan pembangunan berkeadilan untuk semua, yang itu membahagiakan warganya. Anies jadi antitesa dari kondisi saat ini menuju perubahan.

Seorang kawan yang tinggal di Malang sedikit protes, Mengapa Anies tidak sekalian ke Malang, tanyanya. Dan, kawan lain dari Kabupaten Bondowoso bertanya lebih kurang sama, kapan Anies ke kotanya. Pastilah pada saatnya Anies akan juga menjadwalkan ke kota Malang dan kota/kabupaten lain di Jawa Timur. Bersabarlah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *