K.H Zawawi Imron, Guru “Thariqoh Srombeniyah”, antara Cinta dan Gila
KEMPALAN: Thariqoh Qadariyah wa Naqsabandiyah Benteng Suryalaya Perwakilan Bangkalan (TQN Benteng Suryalaya), mendapat kehormatan dengan kedatangan tamu agung, Guru Thariqoh Srombeniyah, Rabu (8/2).
K.H Zawawi Imron sang maestro kesusastraan Indonesia. Di sela kesibukannya Kiai Zawawi menyempatkan diri untuk mampir ke Sekretariat perwakilan TQN Benteng Suryalaya Bangkalan di Temorlorong, Burneh, dalam rangka silaturahmi. Ini adalah lawatan kedua kalinya.
Dalam pertemuan tersebut terjadi beberapa diskusi kecil mengenai nasihat berthariqoh yang begitu dalam. Salah satu dari diskusi tersebut adalah ajaran thariqoh Srombeniyah yang paling dasar, yaitu cinta. cinta tanah air, cinta sesama, cinta alam semesta. Tidak ada hasad, hasud, iri, dengki, benci, caci maki apalagi saling mencurigai.
Kata Srombeniyah sendiri merupakan kata yang berasal dari Madura yang bisa diartikan secara bebas mendekati kata tak beraturan atau mendekati kata ‘gila’ yang tak sesungguhnya. Namun thariqoh Srombeniyah sebenarnya adalah candaan saja saat ditanya ikut thariqoh apa? spontan menjawab “Thariqoh saya Srombeniyah tapi penuh makna yang dalam agar yang benar-benar berthariqoh tidak asal berthariqoh yang dapat menyebabkan thariqoh itu sendiri menjadi thariqoh “dhen bedhen” atau asal asalan dalam beramaliyah”.
Beramaliyah, Kata Kiai Zawawi yang benar itu harus bersanad harus ikut Nabi
Anapah bintang me’ benya’
Se Sanga’ tera’ ka kabbi
anapah kauleh ma noro’ ulama’
marge ulama ahli waris nabi
kenapa bintang jumlahnya banyak
yang sembilan terang bersemi
kenapa saya ikut ulama’
karna ulama ahli waris Nabi
Dalam TQN Benteng Suryalaya, pemberian pembelajaran dzikir yang bersanad hingga Rasullullah diberikan kepada setiap individu tanpa harus siap terlebih dahulu, tanpa harus riyadhoh terlebih dahulu lalu uzlah, menyepi, jauh dari duniawi, tidak. Tidak bersyarat sama sekali. Mereka yang datang untuk pembelajaran dzikir baik yang dari kalangan kiai, pedagang, guru, apapun profesi, mereka semua diterima dengan baik.
Selasa malam merupakan kegiatan rutin mingguan yang dilakukan oleh TQN Benteng Suryalaya Bangkalan di kampung Temorlorong, bertempat di Musholla At-Taqwa Rumah Almarhum K.H Ach. Faqih Syarbini.
Kegiatannya sholat Isyak berjamaah, dzikir, dan khataman berjamaah dilanjut pembelajaran dzikir bersanad.
Thoriqoh ini punya tanggung jawab membimbing spritualitas ruhani setiap manusia menjadi lebih baik, lebih tenang, lebih tentram dan lebih bersih, sehingga setiap jiwa yang bernyawa dapat selalu mengingat Allah dalam segala aktivitasnya, baik didalam salat maupun diluar salat, hatinya hidup dengan ingat selalu kepada Allah.
Hati yang hidup dengan selalu ingat kepada Allah akan mampu menjadikan manusia-manusia Indonesia kedepannya sejahtera, selamat dunia dan akhirat khususnya masyarakat Bangkalan. Begitu harapan TQN Benteng Suryalaya Bangkalan.
Kepulangan beliau ditutup dengan lantunan syair yang sangat berkesan di hati.
jejakku ku tinggal disini
Tapi Senyummu ku bawa pergi (ahf)