Apresiasi Peran Strategis Asprov PSSI, LaNyalla: Membangun Sepakbola Harus dari Daerah

waktu baca 2 menit
AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

JAKARTA -KEMPALAN: Calon Ketua Umum PSSI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi kiprah Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI yang terus membangun sepakbola di daerah. Menurut LaNyalla, Asprov PSSI memiliki peran strategis dalam membangun sepakbola Indonesia. LaNyalla meyakini, membangun sepakbola Indonesia tidak bisa hanya dilakukan Jakarta.

“Tidak bisa top down dari PSSI Pusat. Justru sebaliknya, membangun sepakbola Indonesia harus dari tanah kelahirannya. Harus dari daerah dan harus bottom up. Karena membangun sepak bola memang harus dari level terendah,” kata LaNyalla saat memaparkan visi dan misinya di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Dikatakan LaNyalla, visi besarnya dalam membangun sepakbola Indonesia dilakukan dengan menggunakan tools yang terukur dan dapat dilaksanakan.

Dari sisi program PSSI Pusat, LaNyalla menegaskan telah menyampaikan 7 langkah untuk membangun sepakbola Indonesia. Di mana 7 langkah tersebut adalah technical development; club empowerment; professional league; national team; business development; financial stability dan football industry.

“Begitu pula dengan kompetisi liga, saya memiliki gagasan untuk memisahkan operator Liga 1 dan Liga 2 sebagai bagian dari peningkatan kualitas kompetisi dan penguatan kapasitas klub Liga 2 dari aspek teknis dan bisnis,” katanya.

Sedangkan visi pengembangan sepakbola untuk Liga 3, LaNyalla menyebut ada tiga poin yang akan menjadi titik tekannya. Pertama, pengembangan sepakbola berbasis region-based resources. Kedua, Liga 3 sebagai wadah terbesar pertumbuhan pemain.

“Terakhir, 10.30 yang artinya, kompetisi 10 bulan, bertanding 30 kali dalam setahun. Saya sudah rinci ini semua dengan baik. Semua saya siapkan untuk sepakbola Indonesia. Sudah saatnya kembali ke jalurnya lagi,” tegas LaNyalla.

Untuk kebijakan strategis Liga 3, LaNyalla menyebut tidak jauh berbeda dengan Liga 2 yang mengedepankan regulasi yang komprehensif serta high performance spesial department. Pembedanya hanya manajemen liganya saja.(Ambari Taufiq)

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *