Launching Puslatda Jatim 100/V, Khofifah Minta  Atlet Semangat Jalani Masa Persiapan

waktu baca 3 menit
Gubernur Khofifah Indar Parawansa didampingi Ketua Umum KONI Jatim M.Nabil foto selfi bersama para atlet.

SURABAYA-KEMPALAN: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, melaunching Puslatda Jatim 100/V proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (6/1).

Dalam kesempatan itu, Khofifah memberikan motivasi kepada para atlet Jatim agar semangat menjalani masa persiapan. Tidak ada sukses yang kita capai tanpa persiapan yang baik.

“Oleh karena itu, persiapan melalui puslatda ini menjadi bagian penting meraih prestasi terbaik, prestasi tertinggi dan tentu biar mata memandang Jatim kita dahsyat dan perkasa,” katanya.

Dengan persiapan serius, mantan Mensos RI itu optimistis semua ikhtiar yang dilakukan oleh para KONI, atlet dan pelatih dapat berbuah hasil maksimal. Pemprov titip pembinaan ini kepada KONI Jatim.

“Semoga semua sehat. Semoga sukses sampai pada akhirnya di PON semua sukses dan memberi yang terbaik bagi Jatim. Kami harap muncul dari Jatim untuk Indonesia menuju prestasi dunia,” ujarnya.

Ketua KONI Jatim M Nabil menyampaikan apresiasi atas perhatian Gubernur Khofifah dalam memberi dukungan motivasi maupun dukungan anggaran untuk masa persiapan. Suntikan semangat darin gubernur sangat penting artinya bagi para atlet.

“Kami marupakan bagian dari Pemprov Jatim yang mendapat amanat dari Gubernur dan masyarakat Jatim. Semangat ini membangkitkan semangat kami dan para atlet untuk terus memberikan yang terbaik bagi Jatim,” paparnya.

Di PON 2024 nanti, KONI Jatim berkomitmen untuk bisa meningkatkan prestasi. Sebelumnya di PON Papua, Jatim meraih 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu.

Namun, Nabil mengaku bukan hal mudah untuk meningkatkan prestasi. Secara situasi berbeda, karena nomor pertandingan yang lebih banyak. Di Papua tercatat hanya 37 cabor dengan 681 nomor pertandingan. Sedang di PON 2024 ada 65 cabor dengan 1.033 nomor pertandingan.

“Untuk itu kami tetap menerapkan program lima pilar yang sudah ada untuk memantau kondisi atlet secara rutin. Ada juga mungkin mendatangkan pelatih asing. Termasuk akan program try out dalam maupun luar negeri karena ini untuk mengukur kekuatan,” ujarnya.

Puslatda Jatim 100/V ini dihuni 751 atlet dan 200 pelatih. Namun, jumlah tersebut belum fix karena nantinya ada promosi degradasi dan ada juga cabang olahraga  yang masuk program pembinaan khusus.

Artinya, mereka juga dibiayai KONI Jatim tapi tidak seperti Puslatda. Nantinya kalau pada Kejurnas/Pra PON mereka mendapat medali emas, maka mereka baru masuk program Puslatda.

“Jadi jumlah 751 atlet itu nantinya masih bisa bertambah lagi. Tergantung hasil mereka di Kejurnas dan Pra PON,” tegas Nabil.

Menyinggung mengenai lawan berat Jawa Timur di PON XXI, Nabil menyebut Jawa Barat dan DKI Jakarta yang pada PON XX Papua lalu menempati peringkat pertama dan kedua.

“Tapi kita juga perlu mewaspadai adanya gerakan baru, yaitu Bali yang menunjukkan peningkatan prestasi cukup lumayan. Disamping itu kita juga mewaspadai tuan rumah, khususnya untuk cabor-cabor yang menjadi konsen mereka, misalnya wushu yang jadi andalan Sumut,” pungkasnya. (Dwi Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *