Sindir Tae-yong dan Wasit, Pelatih Brunei: Mereka Tertawa Bersama

waktu baca 2 menit
Pelatih Brunei Darussalam, Mario Rivera (*)

JAKARTA-KEMPALAN: Pelatih Berunei, Mario Rivera menyindir Shin Tae-yong yang terlihat tertawa bersama wasit selama pertandingan laga Indonesia vs Brunei Darussalam.

Timnas Berunei Darussalam kalah telak 0-7 dari Timnas Indonesia pada matchday kedua Grup A Piala AFF 2022 yang berlangsung di KLFA Stadium, pada Senin (26/12) malam WIB.

Tujuh gol Indonesia dicetak oleh Abimanyu (20′), Dendy Sulistyawan (41′), Egy Maulana Vikri (59′), Ilija Spasojevic (60′), Ramadhan Sananta (68′), Marc Klok (86′), dan Yakob Sayuri (90+2).

Seusai pertandingan, Pelatih Brunei Darussalam, Mario Rivera menyindir tim wasit dan Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong yang terlihat akrab selama laga. Menurut Mario keduanya terlihat akrab karena sama-sama berasal dari Korea Selatan.

Laga Indonesia melawan Brunei memang dipimpin oleh wasit asal Korea Selatan, Kim Hee-gon dan asisten pertama dari negara yang sama juga, Kang Dong-ho. Sementara asisten wasit kedua berasal dari Thailand, Supawan Hinthong.

Pelatih Brunei Darussalam menilai bahwa aksi Shin Tae-yong yang tertawa bersama hakim garis merupakan bentuk tindakan yang tidak menghormati pertandingan.

“Pada menit kelima, Anda bisa melihat hakim garis tertawa bersama pelatih Indonesia karena keduanya orang Korea. Ini sukar dipercaya. Mereka tidak menghormati sepak bola dan para pemain.” ucap Mario Rivera.

“Mungkin karena mereka sama-sama orang Korea, mereka bisa saling berbicara, namun tidak saling tertawa. Mungkin setelah ini mereka akan bertemu di Restoran Korea dan ditraktir oleh pelatihnya. Buat saya ini sukar dipercaya,” kata Mario Rivera.

Mario Rivera juga mengeluhkan keputusan wasit mengusir Alinur Rashimy Jufri karena dianggap melakukan pelanggaran berbahaya terhadap Saddil Ramdani di menit ke-38.

Menurut Mario anak asuhnya sebenarnya mampu mengimbangi permainan Timnas Indonesia jika Alinur Rashimy tidak di kartu merah. Pelatih asal Spanyol itu juga menyebut bahwa kartu merah itu merusak permainan Brunei.

“Sebelum kartu merah, kami bisa bersaing dengan Indonesia dan para pemain mampu menunjukkan level permainan yang bagus. Setelah itu, wasit merusak pertandingan karena itu tidak pelanggaran.” kata Mario Rivera.

“Mungkin saat ini dia bahagia. Mengeluarkan satu pemain yang membuat 22 lainnya menangis di ruang ganti.” tegas pelatih asal Spanyol itu.

(*) Edwin Fatahuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *