Rebutan Alat
TIDAK semua direktur rumah sakit berfungsi dengan baik. Terutama di rumah sakit pemerintah. Pusat dan terutama daerah.
Beda dengan di rumah sakit swasta.
Salah satunya: dalam hal wewenang penggunaan alat-alat modern di rumah sakit. Semacam ada rebutan wewenang di situ. Akibatnya, pasien harus antre panjang. Sampai ada yang tidak sempat tertangani.
Karena itu, reaksi pun muncul ketika Menkes menyatakan akan melengkapi peralatan di banyak rumah sakit. Dikira persoalannya hanya rumah sakit kekurangan alat.
Padahal, ada juga masalah manajemen di dalamnya. ”Jangan sampai alat mahal-mahal yang akan dibeli itu nanti mubazir,” ujar sahabat Disway di bidang itu. ”Lebih baik Menkes mengatur dulu siapa saja yang akan boleh menggunakan alat mahal itu. Agar tidak jadi rebutan antardisiplin ilmu,” ujarnya.
Selama ini penggunaan alat-alat tersebut diatur oleh keputusan direksi. Ini soal internal. Soal manajemen murni. Tapi, ada direksi yang kalah wibawa dengan sekelompok dokter di keahlian tertentu.
Ada juga direksi rumah sakit yang takut pada ancaman sekelompok dokter. Misalnya: mereka akan meninggalkan rumah sakit tersebut kalau keinginan mereka tidak dipenuhi.
Alat-alat mahal yang sering jadi ”korban” rebutan itu, misalnya, cathlab. Yakni, alat mahal untuk kateterisasi jantung.
Di beberapa rumah sakit, alat itu jadi rebutan antara departemen spesialis jantung dan pembuluh darah (SpJP) versus departemen spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular (SpPD-KKV).
Bergantung kelompok mana yang kuat. Bisa jadi kelompok SpJP yang kuat sehingga alat tersebut di bawah kekuasaan SpJP. Akibatnya, departemen satunya tidak bisa ikut menggunakan. Atau sebaliknya.
Alat itu pun tidak bisa dipergunakan secara maksimal. Kalau di swasta, yang demikian bisa berbahaya. Investasi untuk membeli alat tersebut tidak bisa kembali.
Alat mahal lain yang nasibnya sama adalah MRI. Yang biasa jadi rebutan antara departemen spesialis anak (SpA) dan departemen spesialis radiologi (SpR).
Ada juga alat yang jadi rebutan antara departemen spesialis bedah toraks kardiovaskular (SpBTKV) dan departemen spesialis anak.
Ada lagi rebutan antara departemen spesialis penyakit dalam hematologi dan onkologi medik (SpKHOM) lawan departemen spesialis bedah onkologi (SpBOnk). Yakni, alat untuk kemoterapi.
Di rumah sakit swasta, problem kekuasaan pada alat seperti itu pasti tidak ada. Alat itu mahal. Biasanya dibeli dengam cara kredit. Berarti, alat tersebut harus menghasilkan uang yang cukup. Tidak boleh menganggur. Harus selalu dipakai.
Pemikiran seperti itu tidak ada di rumah sakit pemerintah. Alatnya dibeli dengan uang negara. Tidak perlu mencicil. Tidak ada ancaman disita.
Paling-paling pasien yang jadi korban. Terutama pasien dari kelompok dokter spesialis yang ”kalah” dalam penguasaan alat mahal tersebut. ”Kalau pasiennya kaya bisa kita sarankan periksa di RS swasta. Tapi, kasihan pasien yang miskin,” ujar sahabat Disway itu.
Bagaimana sikap Menkes?
”Minggu ini akan kita keluarkan permenkes penggunaan alat-alat itu,” ujar Menkes Budi Sadikin kepada Disway. ”Prinsipnya, siapa pun yang punya kompetensi harus boleh menggunakan alat tersebut,” tambahnya.
Dengan keluarnya permenkes itu nanti, beban direktur rumah sakit pemerintah jadi ringan. Tidak perlu lagi takut pada satu departemen spesialis. Apalagi sungkan. Toh, tinggal ikut aturan menteri.
Menkes baru saja meresmikan rumah sakit pusat terbesar di Indonesia Timur. Di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Luasnya 18 hektare. Di pinggiran selatan Kota Kupang. Sekitar 15 menit dari RS Katolik St Carolus Borromeus. Atau setengah jam dari RS Siloam yang di pusat Kota Kupang. Hanya sekitar 20 menit dari RSUD W.Z. Johannes, Kupang.
Selama ini RSUD W.Z. Johannes yang terbesar. Terlengkap. Tapi, belum punya kemampuan pasang ring di jantung. Atau menghancurkan batu ginjal. Ahlinya sudah ada. Tapi, alatnya yang belum. Demikian juga bedah saraf untuk penderita stroke. Ahlinya sudah ada, alatnya belum ada.
Maka, RSUP yang baru itu andalannya. Akan dilengkapi semua alat modern. Setingkat dengan RS tipe A. Bisa sebagai rujukan untuk seluruh NTT.
Di pulau sebesar Flores pun belum bisa dilakukan tiga jenis pengobatan tadi. Selama ini rujukannya ke Surabaya. Maka, setelah ini mereka cukup ke Kupang. Meski tetap juga harus naik pesawat terbang.
RSUP baru itu diberi nama Ben Mboi. Seorang dokter. Tokoh nasional asal Flores. Pernah jadi gubernur NTT dua periode. Istrinya, dr Nafsiah Mboi, pernah jadi menteri kesehatan. Masih sehat sekarang.
Almarhum W.Z. Johannes juga tokoh nasional asal NTT: lahir di Pulau Rote. Ia ahli radiologi pertama Indonesia. Ia adik Herman Johannes yang pernah jadi rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Satu tokoh itu dari Rote. Satu lagi dari Flores. Nama mereka kini abadi di Kupang. Mereka tentu tidak pernah rebutan alat kesehatan. Waktu itu memang belum ada alat yang bisa diperebutkan. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan.Edisi 26 Desember 2022: Natal X’Mas
Juve Zhang
Kalau ayah dan anak saling bertengkar bahkan ketika sang ayah meninggal pun sang anak tak mau mengurusi dan tak mau melayat pun. begitu tulisan Disway dulu.sekarang sang anak jadi penguasa tunggal. Apa yg harus didengar dari khotbah nya? Bullshit ,atau Chicken shit kira kira begitulah. Bullshit di Amerika Chicken shit di Indonesia.wkwkwk.
Mirza Mirwan
Umat Kristiani di Indonesia patut bersyukur, karena bisa merayakan Natal dalam suasana aman — meskipun untuk saudara kita korban gempa Cianjur harus merayakannya di tenda darurat. Di AS, khususnya di bagian timur laut, Natal tahun ini berlangsung dalam suasana mencekam. Badai musim dingin (winterstorm) dan badai salju (blizzard/snowstorm) menghantui mereka sejak seminggu terakhir. Korban tewas sudah mencapai sekurang-kurangnya 24 orang. Dan sekitar 300.000 rumah terpaksa tanpa listrik. Pak John Mohn, ayah angkat Mas Azrul, termasuk beruntung. Kota Hays, seperti juga kota-kota di Texas lainnya, setakat ini tak pernah diberitakan dilanda badai musim dingin ataupun badai salju. Makanya bisa berkunjung ke rumah mantan isteri dan ke rumah anak-anak Bu Chris, isterinya sekarang. Sementara di New York, khususnya di Buffalo dan sekitarnya, orang-orang hanya mengurung diri di rumah. Ketebalan salju mencapai +/- 1 meter. Manakala badai salju datang, salju itu akan terangkat dan diterbangkan angin yang berkekuatan dahsyat. Durasinya sekitar 3-4 jam. Terakhir Buffalo dilanda “blizzard” tahun 2016 yang lalu. Alhamdulillah, dua “keponakan” saya di New York City bisa mengikuti misa Natal di Gereja Setakat ini Brooklyn, NYC, belum pernah dilanda “winterstorm”, alih-alih “blizzard”. Konon suhunya antara -3° sampai -6° saja. Kebetulan Brooklyn memang jauh di tenggara Buffalo, +/- 475 km.
bagus aryo sutikno
Lain ladang lain belalang Lain lubuk lain ikannya Belalang kena pesticides Ikannya kena putas . . MENGENASKAN
Manto Simare-mare
Saya Kristen, saya tdk merayakan natal dan tahun baru…Alasannya? Perayaan itu bukanlah ajaran Alkitab…Selidikilah asal usul natal dan thn baru… Pasti itu bukan ajaran Alkitab…Di dlm Injil, TDK ada ayat yg mencatat bahwa Yesus dan rasul² nya pernah merayakan hari hari natal dan thn baru…
Juve Zhang
Jeff Bezos pun tak mau jumpa ayah kandungnya, rupanya di sana budaya nya sudah beda. Mereka melihat ayah kandung sebagai donor sperma ,11/12 donor darah. Wwkwkk.
bagus aryo sutikno
Berakit-rakit ke pulau Selayar Tidak lupa berbekal sayur keningkir Membayangkan uang satu milyard Sampoku habis saja tak gonjaki pake air
hoki wjy
entah karena kebetulan atau tidak setelah wawancara Pak Dahlan dg Pak Low Tuck Kwong harga saham Byan naik terus dan saya yg dulu berpikir tdfk mungkin ada yg bisa menggeser posisi orang terkaya di Indonesia yaitu Budi Hartono dg kekayaan USD 22.2 Miliar (Rp 346 triliun) karena jarak dg yg nomor 2 terlalu jauh namun beberapa hari ini heboh bahwa Low Tuck Kwong untuk sementara berhasil menjadi orang terkaya di Indonesia dg kekayaan USD 25.2 miliar (Rp 392 triliun) mungkin Pak Dahlan juga engak pernah membayangkan bisa wawancara dan bertemu dg orang terkaya nomor 1 di Indonesia.saya curiga pak Dahlan juga ada menggemgamm saham Byan.
bagus aryo sutikno
Jambu alas kulit’e ijo Sing digagas wes nduwe bojo . Ada gula ada semut Belum randha jangan direbut
Atho’illah
Wakakak Ke Pandeglang pergi mendaki/ Melihat alam yang sangat asri/ Bukannya saya tidak berani/ Risa-nya saja yang sulit didekati/
Atho’illah
Masihkah tajam pisau belati/ Dengam belati memotong ikan/ Risa akan terus ku nanti/ Sampai nyawa tak dikandung badan/
Atho’illah
Bah, dari 20 nama yang terpilih di undian kemarin apakah tidak ada tiket khusus untuk saya dan Mbak Risa? Jalan-jalan ke Alam Desa/ Desa indah di pulau jawa/ Andai saya berjumpa Risa/ Akan bahagia sepenuh jiwa/
Dacoll Bns
Kalau di Bali kebiasaan mengantarkan makanan sebelum hari raya di sebut nge-‘jot’. Sebelum Galungan misalnya, tetangga yg Hindu mengantarkan makanan ke tetangga yg muslim, sedangkan yg muslim sebelum hari raya idul fitri nge-jot ke tetangga yg Hindu. So, lebih baik jangan sok mengajari bangsa Indonesia kalau terkait masalah toleransi …
Kliwon
Semangat hari Senin para perusuh dan para sahabat.. “Barangsiapa yang hari ini bekerja dengan sungguh², penuh semangat, tekun dan ikhlas, niscaya esok hari dia akan menemui hari Selasa.” –Mandornya Fir’aun saat briefing membangun piramida–
Atho’illah
Nataru = nangis terbakar api cemburu Mantan pacar sama mantan gebetan pada pergi berlibur sama kekasihnya, saya cuma bengong aja di rumah sambil lihatin story mereka, Om. Hahaha
Leong putu
Hari ini satu perusuh kumat lagi. Lama tdak muncul, si jomblo expired akhirnya nongol. Aat. …. Sambal tomat asam manis / Minuman nikmat syrup markisa / Si jago gombal Aat yang manis / Semoga gak berjodoh dg mbak Risa /
Leong putu
Hmmmm…… Film horor penuh misteri / Film kocak itu komedi / Jangan coba hina istri / Ntar bisa tidur kamar mandi /
bagus aryo sutikno
Seledri dimakan kijang Kijang lucu naik kereta Istri saya itu istri orang Karena saya bukan boneka
Udin Salemo
Nenek mengunyah daun sirih/ Sirih pemberian kang Zain/ Kini zaman semakin canggih/ Ibadahpun dilakukan online/ Salam goto menuju gocap untuk Kang Aji. Uang 6 T itu kecil bagi tlkm. Hehehe…
thamrindahlan
Salah satu kiat ampuh melawan Pikun ialah menjadi anggota Komunitas Anti Copas. Abah sudah menerapkan perilaku anti copy paste .sejak menjadi wartawan. Penyakit copas semakin merebak di era kehadiran WAG terutma ketika menyampaikan ucapan duka cita, ultah dan selamat hari raya / natal. Celakanya lagi sering terjadi kelucuan karena asal copas sehingga si penerima ucapan tersenyum kecut. Yok langsung ketik semua ucapan karena cara ini melatih kecerdasan dan ketrampilan intelektual jurnalis. Selamat Natal dam Tahun Baru 2023 Semoga anggota Perserikatan Pemburu Pertamax Subuh (PERUSUH) Sukses di dunia maya dan dunia nyata. Amin.
Liam Then
Saya orangnya terbuka, mau ucapkan selamat apa saja ke saya, saya terima , asal ada angpao dan amplopnya.
Denny Herbert
Sebagai seorang nasrani yg dewasa, saya pikir tidak perlu kita sensitif tehadap tulisan ucapan mau lengkap atau menggunakan singkatan X atau apapun itu.. yg penting ketulusannya… Kalau kita terlalu curiga atau sensitif, kita kehilangan makna Natal itu sendiri… Tulisan abah ini sangat baik.. ini bisa menjadi bakal disrupsi yaitu agama tanpa perlu tempat ibadah fisik lagi.. cukup online saja apalagi susah beribadah
Liam Then
“kamu adalah domha tersesat” “Boi ,aku ini macan, kata istriku semalam” “Semalam tanggal satu kan” “Iyah Boi, lumayanlah, paling tidak aku sebulan sekali lah ,jadi macan”
*) Dari komentar pembaca http://disway.id