Ubaya Kembangkan Kolam Microbuble untuk Pemeliharaan Udang di Desa Segorotambak
SURABAYA-KEMPALAN: Universitas Surabaya (Ubaya) melakukan pengembangan kolam microbuble untuk pemeliharaan udang di Desa Segorotambak, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo melalui Program Kampung Bangkit yang didanai oleh Dikti. Program ini dilakukan agar dapat memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat yang berada dalam sebuah wilayah tertentu seperti Desa/Kelurahan/Kampung dan membangkitkan potensi wilayah tersebut sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
Pengembangan ini dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa dari Ubaya, yaitu Dr.rer.nat Sulistyo Emantoko, Dr.rer.nat. Theresia Desy Askitosari, S.Si., M.Biotech., Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T. dan Prof. Suyanto, S.E., M.Ec.Dev., Ph.D. serta 10 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Teknobiologi dan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya.
Masyarakat Desa Segorotambak memiliki mata pencaharian utama dari bidang perikanan terutama budidaya udang dan bandeng. “Bertambak udang secara intensif dapat memberikan keuntungan yang tinggi mengingat jumlah udang yang dihasilkan per luas tambak tertentu akan lebih besar dibandingkan tambak secara tradisional. Namun demikian, tambak udang intensif memerlukan teknologi yang lebih tinggi dibandingkan tambak tradisional” ucap Bapak Emantoko selaku ketua tim pelaksana.
Salah satu hal yang dapat menghambat produksi udang adalah merebaknya berbagai penyakit udang seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV), Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) atau Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) yang dapat menyebabkan kematian pada udang dan merugikan petani tambak. Penyakit – penyakit ini salah satunya disebabkan kualitas air yang rendah karena kadar oksigen yang terlarut rendah.
Teknologi yang saat ini dimiliki oleh kolam bundar BUMDES Langgeng Jaya adalah meratakan gelembung air dengan menggunakan pipa paralon saja. Hal ini menyebabkan kelarutan oksigen tidak maksimal sehingga kadar oksigen terlarut dalam air kurang tinggi bagi pertumbuhan udang dengan kepadatan tinggi. Hal ini menyebabkan kolam bundar desa Segorotambak mengalami kegagalan panen.
Kondisi tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan bakteri patogen menjadi tinggi dan menurunkan imunitas udang yang menyebabkan udang mudah diserang oleh virus. Dengan demikian, oksigen terlarut merupakan salah satu parameter penting bagi pertumbuhan udang yang baik pada suatu tambak udang.
Mengingat hal tersebut tim dari Ubaya yang didukung oleh Program Kampung Bangkit, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menawarkan cara pemeliharaan udang secara intensif menggunakan kolam bundar. “Kolam berdiameter 4 meter ini akan dilengkapi dengan Microbubble Generator (MBG) untuk memberikan jumlah oksigen yang mencukupi bagi udang yang ditebar dengan kepadatan tinggi.
Ubaya juga akan melengkapi budidaya dengan analisa penyakit udang secara rutin. Kit deteksi penyakit hasil inovasi Fakultas Teknobiologi Ubaya ini, mampu mendeteksi penyakit udang sebelum gejala klinisnya muncul, sehingga penanganan secara dini dapat dilakukan. Aktivitas ini diharapkan bisa menjadi percontohan pemeliharaan udang secara intensif di Desa Segorotambak.” jelas Bapak Emantoko.
Pemasangan Microbubble Generator (MBG) pada kolam bundar yang berada di Desa Segorotambak bertujuan untuk menghasilkan gelembung udara hingga ukuran 200 μm. Penggunaan MBG terbukti menunjukkan transfer oksigen yang lebih baik dibandingkan aerasi konvensional lainnya.
“Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Segorotambak merupakan bentuk kontribusi insan Universitas Surabaya (Ubaya) bagi percepatan perkembangan desa dan kemandirian masyarakat. Penerapan teknologi inovasi dosen terkait budidaya udang kolam bundar, diharapkan dapat memperkuat Bumdes Segorotambak dan dapat menjadi daya dorong kegiatan ekonomi rumah tangga masyarakat setempat.” sebut Bapak Suyanto selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Ubaya.
Kepala Desa Segorotambak Hj. Anik Mahmudah S.AP, MM. berharap program ini dapat memberikan manfaat kepada warga dengan meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di Desa Segorotambak. “Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang luar biasa oleh Universitas Surabaya kepada Desa Segorotambak dengan berbagai macam program yang sudah diaplikasikan di desa kami.” ucap Kepala Desa Anik. (*)
Editor: Freddy Mutiara