Kejutan! Maroko Singkirkan Spanyol

waktu baca 2 menit
Kegembiraan pemain-pemain Maroko setelah mengalahkan Spanyol di 16 Besar. (Foto: Reuters)

AL RAYYAN-KEMPALAN: ’’Hanya dengan cara ini kami akan selalu diingat,’’ begitu yang telah dikatakan fullback kanan Maroko Achraf Hakimi sebelum pertandingan 16 Besar menghadapi Spanyol di Education City Stadium, Al Rayyan, Rabu dini hari WIB (7/12).

Buktinya, Hakimi benar-benar ikut membawa Singa Atlas (julukan timnas Maroko) mencatatkan sejarah di Piala Dunia. Maroko jadi negara Afrika pertama yang mampu melaju ke perempat final sejak Ghana di Piala Dunia 2010.

BACA JUGA: Jepang dan Maroko Beri Kejutan, Sama-Sama Lolos sebagai Juara Grup

Sukses itu didapatkan Roman Saiss dkk setelah mempecundangi La Furia Roja (julukan Spanyol) melalui babak adu penalti. Maroko memenangi adu penalti dengan kemenangan tiga gol tanpa balas atas juara dunia 2010 itu.

Pemain Maroko mengibarkan benderanya sebagai selebrasi kemenangan atas Spanyol. (Foto: Reuters)

Kiper Maroko Yassine Bono yang jadi hero dalam babak tos-tosan kali ini. Dari tiga eksekutor Spanyol itu, dua di antaranya mampu dia gagalkan. Yaitu eksekusi Carlos Soler dan Sergio Busquets. Satu algojo yang lain Pablo Sarabia malah membentur gawang tembakannya.

Sebaliknya, dari empat kali eksekutor Maroko, hanya Badr Benoun yang gagal mengeksekusi penalti itu. Sementara Hakimi yang menutup pesta skuad besutan Walid Regragui pada malam itu dengan eksekusi terakhirnya. Dua penendang pertama Maroko yang sukses adalah Abdelhamid Sabiri dan Hakim Ziyech.

BACA JUGA: Prediksi yang Lolos dari Grup E, Pertaruhan Spanyol dan Jerman

Bagi Maroko, perempat final jadi pencapaian terbaiknya sepanjang partisipasinya di Piala Dunia. Sejarah sebelumnya, Maroko mencapai 16 Besar pada Piala Dunia 1986. Selain dua edisi Piala Dunia itu, Maroko hanya mentok sampai babak penyisihan grup.

Yaitu pada 1970, 1994, 1998, dan pada Piala Dunia di Rusia empat tahun yang lalu. Maroko tinggal satu laga lagi untuk mencatatkan dirinya sebagai negara Afrika pertama yang mampu mencapai semifinal di Piala Dunia. (Yunita Mega Pratiwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *