Bursa Kerja Assik Surabaya Diserbu Ribuan Pelamar

waktu baca 3 menit

SURABAYA-KEMPALAN: Pemkot Surabaya resmi membuka bursa kerja Assik (Arek Suroboyo Siap Kerja) di Convention Hall Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya, Selasa (7/12). Bursa kerja yang menyediakan sebanyak 1.318 lowongan pekerjaan itu digelar oleh Pemkot Surabaya yang bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya, UHW Perbanas, Apsilangga dan 46 perusahaan yang ada di Surabaya. Acara itu digelar selama dua hari, Selasa-Rabu (6-7/12).

Saat membuka acara, Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi mengatakan bahwa acara ini terselenggara berkat kerjasama yang luar biasa, sehingga bisa menyediakan lowongan sebanyak 1.318 pekerjaan. Ia berharap lowongan sebanyak itu bisa terserap semuanya oleh warga Surabaya.

“Nah, kalau misalnya belum diterima, jangan putus asa dan harus tetap semangat, mungkin ada porsi yang lainnya, karena rezeki itu sudah diatur oleh Allah,” kata Rini Indriyani.

Menurutnya, dengan adanya banyak lowongan pekerjaan ini, ia berharap dapat mengurangi lagi angka pengangguran di Surabaya. Meskipun saat ini, pengangguran di Kota Surabaya sudah berkurang. “Jadi, selama ini kan Pemkot Surabaya sudah banyak menyediakan lapangan pekerjaan dengan program padat karya, dan sudah banyak menyerap tenaga kerja, lalu ditambah lagi dengan sinergi ini, sehingga ini akan bisa mengurangi pengangguran dan mengurangi kemiskinan di Surabaya,” tegasnya.

Selain membuka lowongan pekerjaan, di acara bursa kali ini juga ada tes kepribadian, bincang dan konseling karir. Sebab, dalam bekerja itu sebenarnya tidak hanya soal ilmunya saja, tapi juga bagaimana berkomunikasi dan kemampuan manajerialnya, dan hal itu kadang-kadang tidak dipelajari saat duduk di bangku sekolah.

“Makanya, pendidikan dan pembentukan karakter itu sangat penting dilakukan sejak dini, sehingga ketika sudah dewasa mereka sudah siap dan mapan untuk terjun di dunia kerja. Itulah sebabnya di Kota Surabaya saat ini terus membangun karakter anak-anak sejak dini dan berkesinambungan,” ujarnya.

Ia juga berpesan kepada anak-anak Surabaya yang sedang mendaftar pekerjaan di tempat itu untuk selalu berdoa dan memohon doa kepada orang tuanya, terutama sang ibu. “Insya Allah kalau kita sudah meminta doa kepada orang tua, pekerjaan kalian akan barokah dan dilancarkan jalannya. Bahkan, nanti ketika sudah mulai bekerja juga harus tetap meminta doa kepada orang tuanya supaya terus dilancarkan pekerjaannya itu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kota Surabaya Achmad Zaini memastikan bahwa dalam acara bursa kerja Assik itu akan ada 1.318 lowongan pekerjaan dari 46 perusahaan yang ada di Surabaya. Semua lowongan kerja itu hanya khusus diperuntukkan bagi warga Kota Surabaya.

“Alhamdulillah peminatnya sangat luar biasa. Sejak dibuka pendaftarannya hingga pagi ini sekitar pukul 10.00 WIB, sudah ada sekitar 3.000 pelamar yang masuk ke dalam aplikasi Assik kami. Angka ini kemungkinan akan terus bertambah karena acara ini akan digelar sampai besok,” kata Zaini.

Ia juga menjelaskan bahwa tujuan utama dari pembukaan bursa kerja ini adalah untuk memberikan peluang kerja kepada warga Surabaya, sehingga angka pengangguran bisa terus ditekan, meskipun saat ini Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Surabaya sudah turun, dari 9,68 persen di tahun 2021 turun menjadi 7,62 persen di tahun 2022. “Insya Allah ini akan semakin menurunkan angka pengangguran di Surabaya,” katanya.

Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya Shinta Setia Ikhsan mengatakan bahwa acara yang digelar untuk memperingati HUT Dharma Wanita yang ke 23 ini menjadi momentum bagi ibu-ibu Dharma Wanita untuk mengantarkan anak-anak Surabaya menuju dunia kerja.

“Jadi, para perempuan itu tidak boleh berhenti setelah anaknya lulus sekolah atau kuliah, tapi harus terus mendorong putra putrinya dan mengantarkan anak-anaknya hingga ke dunia kerja, supaya anak-anak ini bisa mandiri dalam ekonomi,” katanya.

Makanya, dalam acara ini juga bekerjasama dengan Apsilangga untuk mengetes kepribadian anak-anak itu dan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihannya, sehingga ketika sudah terjun ke dunia kerja, mereka semua sudah siap dan matang. “Ini mungkin yang menjadi pembeda dari bursa kerja sebelumnya dan sekarang. Semoga ini bermanfaat bagi anak-anak dan warga Surabaya,” tandasnya. (Dwi Arifin)

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *