Trauma Healing Korban Bencana dengan Musik dari Pesantren
KEMPALAN-SURABAYA: Bencana alam yang dahsyat tak hanya mengakibatkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan luka-luka. Bencana juga membawa dampak luka batin yang tak tampak. Kondisi ini justru yang harusnya diwaspadai, karena kasat mata dan seringkali tak disadari oleh korban bencana.
Dampak dari sisi mental ini yang menjadi perhatian Pesantren Shiddiqiyyah. Selain menyalurkan bantuan fisik berupa 1000 paket santunan, Pesantren Shiddiqiyyah juga menggelar Trauma Healing dengan musik Oxytron Metafakta bagi para pengungsi bencana alam di Ds. Benjot Kec. Cugenang Kab. Cianjur pada Minggu (14/12/2022). Dalam terapi Oxytron Metafakta ini, pengungsi hanya mendengarkan musik dan motivasi pemulihan jiwa menyikapi ujian dari Allah SWT.
Tri Joko Purnomo, Ketua Panitia pelaksana Dhibra Shiddiqiyyah Peduli Cianjur mengatakan, musik Metafakta Oxytron ini teruji dapat memberikan terapi pengobatan jiwa dan sakit fisik. “Metafakta Oxytron memulihkan kondisi jiwa yang mengalami trauma bencana juga meningkatkan sistem daya tahan tubuh dengan oksigen dan elektron yang dikeluarkan dari musik Oxytron,” kata Tri Joko.
Musik Metafakta Oxytron ini, lanjut Tri Joko, termasuk genre musik baru. Seperti chord, tempo dan iramanya memiliki keunikan tersendiri yang tidak terdapat di semua genre musik yang dikenal saat ini. “Di sisi lain, musik Oxytron dapat memecah udara yang minim menjadi oksigen banyak dan bersih,” tambahnya.
Tak hanya aspek kesehatan mental, Pesantren Shiddiqiyyah juga menyalurkan bantuan santunan. Melalui organisasi sosialnya Dhilaal Berkat Rohmat Alloh (Dhibra) Shiddiqiyyah mengirimkan sejumlah 1000 paket santunan dengan total nilai santunan Rp450 juta. Dalam tiap paket santunan terdiri dari makanan, obat-obatan, bahan makanan, selimut, terpal dan uang tunai.
Bantuan sudah diserahkan ke korban bencana Cianjur pada hari Minggu, 4/12 2022, memberangkatkan 200 orang dari Ponpes Shiddiqqiyyah Jombang untuk kelancaran pemberian bantuan.
“Ada lima titik lokasi yang di ambil, yang menurut kami memang sangat membutuhkan sesuai hasil survey lapangan selama empat hari tim kami. Dan paket santunan pun kita putuskan juga berdasarkan hasil survey yang amat dibutuhkan. Total senilai 450.000,” ujar Tri Joko Purnomo Ketua Panitia pelaksana Dhibra Shiddiqiyyah.
Berdasarkan hasil survey lima titik yang amat membutuhkan pertama di Kampung Panahekan Desa Gasol Kecamataan Cugenang sejumlah penerima 128 KK. Dua Kampung Salaeurih Desa Benjot Kecamataan Cugenang sejumlah 263 KK. Tiga Kampung Babakan Desa Cirumput Kecamataan Cugenang sejumlah 151 KK. Empat Kampung Long Kewang Desa Gasol Kecamataan Cugenang sejumlah 276 KK dan lima Kampung Bayabang Desa Talaga Kecamataan Cugenang penerima sejumlah 144 KK.