Samurai Biru

waktu baca 6 menit
Ilustrasi: Foto facebook.com

KEMPALAN: TIM nasional sepak bola Jerman dibuat benar-benar bungkam setelah dipermalukan oleh Jepang 1-2 dalam lanjutan pertandingan Piala Dunia Qatar, Rabu (23/11). Pasukan Samurai Biru Jepang membungkang panser Jerman dengan menampilkan semangat juang samurai yang tidak kenal lelah dan tak takut mati.

Jerman mendapat malu ganda. Kalah dari tim ‘’anjing bawah’’ atau underdog, dan diolok-olok publik karena lebih sibuk bermain politik ketimbang bermain sepak bola. Sejak awal, jauh sebelum turnamen dimulai, Jerman sudah sibuk berkampanye untuk mendukung gerakan LGBT.

Kekalahan tim sepak bola Jerman terhadap Jepang dinilai pantas oleh netizennya. Sebab, netizen melihat Der Panzer hanya fokus pada aksi politik ketimbang fokus ke pertandingan. Sebagai negara Islam tuan rumah Qatar melarang praktik LGBT yang diharamkan dalam hukum Islam. Otoritas sepak bola dunia, FIFA, juga sudah menegaskan bahwa kampanye LGBT dalam bentuk apa pun dilarang selama penyelenggaraan Piala Dunia. Salah satu yang dilarang adalah pemakaian ban kapten ‘’one love’’ bergambar hati dengan warna pelangi, warna khas LGBT.

BACA JUGA: Argentina

Tetapi, Jerman menunjukkan arogansi dengan menentang aturan itu. Kapten tim Jerman, Manuel Neuer menjadi pemain yang paling vokal sebagai pembela kelompok LGBT. Ia menegaskan akan tetap memakai ban kapten ‘’one love’’. FIFA tegas dengan aturannya. Siapa pun yang memakai ban kapten ‘’one love’’ akan langsung diberi kartu kuning.

Neuer akhirnya tidak memakai ban kapten pelangi. Tetapi, aksi protes masih terur dilakukan. Menjelang kick off atau sepak awal, tim Jerman berfoto dengan pose menutup mulut dengan tangan. Semua pemain Jerman melakukan pose yang sama. Aksi ini dimaksudkan sebagai protes atas aturan tuan rumah dan FIFA. Larangan ban kapten pelangi dianggap sebagai pembungkaman.

Jerman lebih sibuk dengan urusan politik ketimbang konsentrasi ke pertandingan. Dukungan terhadap LGBT dipamerkan lagi pada gambar pesawat terbang yang dipakai oleh tim Jerman. Badan pesawat diberi gambar beberapa orang dengan pakaian warna-warni yang berbeda, dan ada narasi ‘’Diversity Wins’’, keberagaman menang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *