Iran
KEMPALAN: PENGGEMAR sepak bola internasional yang menyaksikan pertandingan Piala Dunia antara Iran vs Inggris Senin (21/11) melihat beberapa hal yang tidak biasa. Salah satunya adalah para pemain Iran memboikot lagu kebangsaan mereka sendiri. Seluruh pemain diam tidak bersedia menyanyikan lagu kebangsaan ketika dimainkan sebelum pertandingan.
Beberapa suporter Iran juga tidak ikut menyanyikan lagu kebangsaan, malah membuat keriuhan ketika lagu kebangsaan dimainkan. Mereka terang-terangan melecehkan lagu kebangsaannya sendiri.
Hal lain yang menjadi perhatian penggemar sepak bola adalah penampilan kapten timnas Inggris Harry Kane. Semula banyak yang mengira bahwa Harry Kane akan mengenakan ban kapten dengan lambang hati dan warna pelangi ‘’One Heart’’ sebagai dukungan terhadap kelompok LGBT (lesbian, gay, bisexual, transgender).
BACA JUGA: Qatar
Sebelum pertandingan, Kane menegaskan akan tetap mengenakan ban kapten pelangi meskipun FIFA sudah tegas melarangnya. Tuan rumah Qatar juga tegas melarang LGBT karena bertentangan dengan hukum Islam. Pemakaian lambang pelangi akan dianggap sebagai pelanggaran dan bisa langsung dikenai kartu kuning dan sanksi.
Ternyata Kane masuk ke lapangan dengan ban kapten konvensional tanpa warna pelangi. Kane lolos dari hukuman. Tim Inggris pun lebih fokus pada pertandingan dan tampil trengginas dengan melumat Iran 6-2.
Sementara Iran tampil memble, jauh dari penampilan yang dikenal selama ini. Pelatih Iran Carlos Queiroz terlihat salah taktik pada babak pertama karena menginstruksikan bertahan total. Queiroz yang pernah menjadi asisten Sir Alex Ferguson di Manchester United mengenal dengan baik sepak bola Inggris. Mungkin karena itu dia memilih bertahan.
Penampian Iran yang di bawah form itu mungkin juga akibat distraksi aktivitas politik para pemainnya. Inggris fokus ke pertandingan dan meninggalkan politik, sementara Iran kehilangan fokus karena isu politik.
