Montir Muktamar
SOLO-KEMPALAN: Tidak hanya lembaga pendidikan tinggi, lembaga pendidikan kejuruan Muhammadiyah pun tidak kalah dalam berlomba-lomba menciptakan alat. Salah satunya SMK Mutu Gondang Legi, Malang. Saya sempat mencobanya di arena pameran Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di De Colomadu, Solo.
Alat itu terlihat sederhana. Sekilas hanya selembar papan multipleks ukuran 2 meter x 2 meter. Pada salah satu sisinya dipasang dua lampu, speedometer, sign lamp, stop lamp, wiper dan tuas kendali. Beberapa kabel terlihat menghubungkan tuas dengan lampu-lampu tadi.
Bagi orang awam, perangkat itu tidak menarik sama sekali. Siapa sangka, alat tersebut sangat bermanfaat bagi para siswa dalam mempelajari sistem kelistrikan lampu pada produk otomotif.
BACA JUGA: Bawang Muktamar
Ternyata, rangkaian itu merupakan sistem kelistrikan lampu kendaraan bermotor yang telah diurai menjadi alat peraga pendidikan bagi calon montir. Kalau disatukan, perangkat tersebut akan menjadi sistem yang berada di balik dashboard kemudi.
‘’Mengapa tidak menggunakan dashboard mobil saja?’’ tanya saya.
‘’Dengan konsep ini, kami mendapat dua manfaat sekaligus,’’ jawab guru SMK yang menjaga stand itu.
Manfaat pertama: Harganya lebih murah. Sparepart yang dibeli eceran itu bisa ditata sedemikian rupa pada multipleks. Manfaat kedua, karena diurai, perangkat itu tampil dalam keadaan ‘telanjang’. Hal ini memudahkan para siswa untuk memahami sistem jaringan arus listrik untuk lampu mobil dan sepeda motor melalui kabel-kabel yang telah terhubung.
BACA JUGA: Muktamar Muhammadiyah di Gerbang Krisis di atas Krisis
‘’Misal lampu sign mati. Kabel mana yang harus dicek. Begitu pun lampu-lampu lain yang bermasalah,’’ jelas guru tersebut.
Sederhana tetapi tepat guna. Tidak mengherankan kalau SMK Mutu Gondang Legi mendapat banyak order dari pengunjung pameran. Menurut Bu Guru, sudah ada 25 lembaga pendidikan yang memesan peralatan seharga Rp 25 juta per unit itu. Tujuh di antaranya dipesan lembaga pendidikan kejuruan dari Malaysia.
Keren ya?(*)
Editor: DAD