Republik Burung Hantu
KEMPALAN: BURUNG hantu, dalam bahasa latin disebut aves dan dalam bahasa Inggris disebut owl, termasuk golongan burung buas karnivora, pemakan daging. Burung ini termasuk jenis hewan malam atau nokturnal. Spesies burung ini tersebar di seluruh dunia dan ada ratusan jenis. Di Indonesia burung hantu termasuk spesies yang dilindungi, tetapi di berbagai pasar burung jenis ini banyak diperjualbelikan.
Bentuk dan namanya menyeramkan, karena itu burung ini dijadikan lambang bencana dan kemalangan. Tetapi, di dunia barat burung hantu dijadikan simbol kebijaksanaan, karena itu burung ini dijadikan simbol pendidikan. Di Indonesia juga banyak yang menjadikan burung hantu sebagai simbol pendidikan. Padahal hewan ini tidak termasuk jenis yang cerdas.
Politisi Partai Demokrat Andi Arief menganggap burung hantu sebagai personifikasi politisi jahat yang bertindak sebagai predator. Ketika Jumat (10/11) Koalisi Perubahan—Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS—batal melakukan deklarasi, Andi Arief menyinggung kemungkinan munculnya politisi burung hantu yang berusaha memisahkan 3 partai itu. “Hanya burung hantu yang bisa memisahkan koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS,” ungkap politikus Demokrat Andi Arief di akun Twitternya.
BACA JUGA: Jihad dan Tawuran
Siapakah sosok burung hantu yang disebut Andi Arief? Ia tidak menjelaskan lebih rinci. Dalam kesempatan yang berbeda, Andi Arief mengungkapkan sejumlah petunjuk mengenai sosok burung hantu tersebut. “Burung hantu, burung yang bekerjanya malam dan buas. Hanya itu yang bisa memisahkan koalisi perubahan dan perbaikan,” kata Andi. Ketika ditanya lebih spesifik, Andi Arief menjawab, “Biasanya yang mengerti spesial di hutan. Yang biasa bekerja dalam gelap”.
Apakah Andi memberi isyarat bahwa burung hantu itu akan membawa kematian bagi Koalisi Perubahan? Belum tahu.