Khofifah: 10 November Bukti Perjuangan Kaum Pesantren Mengawal Kemerdekaan RI

waktu baca 3 menit
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Surabaya Bersholawat bersama Habib Syech di sisi Timur Tugu Pahlawan, Kamis (10/11) malam.

SURABAYA-KEMPALAN: Ribuan Syekhermania tumpah ruah di sisi timur Tugu Pahlawan mengikuti Surabaya Bersholawat bersama Al Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf (Habib Syech), Kamis (10/11) malam.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. Dr. Tonny Harnanto,  dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut hadir dan ikut bersholawat dalam acara yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Surabaya tersebut.

Syekhermania adalah kumpulan komunitas pecinta sholawat Al Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Komumitas Syekhermania ini diperkirakan mencapai jutaan orang.

Gubernur Khofifah mengatakan, keberkahan luar biasa terasa dari tempat Surabaya Bersholawat itu digelar. Hal itu karena Tugu Pahlawan tak bisa dilepaskan dari memori perjuangan “Kaum Pesantren”, yakni para ulama dan santri yang menggelorakan semangat jihad melawan Kolonial Belanda.

BACA JUGA: Ribuan Syekhermania Banjiri Surabaya Bersholawat di Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan sendiri, lanjut dia, dibangun untuk mengenang peristiwa 10 November yang membuat Arek-Arek Suroboyo  dan Arek Jawa Timur tewas dalam peristiwa 10 November. Khofifah mengatakan bahwa tempat berdirinya Tugu Pahlawan merupakan salah satu titik utama pertempuran.

“Mudah-mudahan semangat pengorbanan dan perjuangan syuhada 10 November yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan menjadi penguat semangat bagi masyarakat Jatim khususnya Kota Surabaya untuk terus bergerak dan berseiring  berjuang menuju  ridho Allah SWT,” tuturnya.

Menurutnya, peringatan Hari Pahlawan melalui Surabaya Bersholawat  menjadi momentum penyemangat bagi seluruh lapisan masyarakat. Cara ini, kata dia, menjadi ikhtiar agar Allah SWT memberikan keselamatan bagi seluruh warga Jatim di dunia dan akhirat.

“Malam ini kita semua bersholawat bersama-sama dengan Habib Syech. Harapan kita, gema  sholawat yang dilantunkan bersama mudah-mudahan akan memberikan keselamatan dunia akhirat bagi semuanya, dan menjadi penguat kita untuk bisa menjaga dan memupuk rasa persaudaraan dan persatuan  antar warga bangsa,” ungkapnya.

Ribuan komunitas syeckermania membanjiri acara Surabaya Bersholawat yang diinisiasi Pemkot Surabaya.

Tak lupa, Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengucapkan terima kasih kepada Habib Syech yang dengan ikhlas hati mengawal semua warga di negeri ini, terutama Jatim khususnya Kota Surabaya. Sholawat menghadirkan kesejukan dan ketenangan serta ketentraman.

“Terima kasih Habib Syech yang mengawal semua warga di negeri ini, terutama Jatim, khususnya Surabaya. Insya Allah setiap 10 November menjadwalkan sholawatan di tempat ini,” ujarnya diiringi tepuk tangan.

Melihat antusiasme jamaah dan syekhermania, Khofifah menyebut bahwa di luar Tugu Pahlawan banyak masyarakat yang sejatinya juga ingin masuk ke venue acara. Namun panitia sengaja membatasi agar masyarakat yang ada di dalam tidak melebihi kapasitas.

“Inilah bukti betapa besarnya peran Habib Syech bagi masyarakat Jatim khususnya Surabaya dan para syekhermania. Semoga bersama majelis sholawat ini kita bisa ngunduh  keberkahan dari Allah SWT dan syafaat Rosulullah Muhammad SAW,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menambahkan, Kota Surabaya menyambut 10 November dengan mengadakan sholawat bersama. Baginya, Surabaya sejak 1945 dan pertempuran 10 November tidak bisa dilepaskan dari para santri yang datang dari berbagai pelosok Kota Surabaya. Maka malam hari ini dengan semangat para pahlawan, semoga sholawat memberikan rahmat untuk seluruh warga Surabaya.

“Surabaya hebat bukan karena pemimpin tapi karena doa dan sholawatan warga Surabaya seperti ini. Saya berharap untuk warga Surabaya terus menggemakan sholawatan sehingga akan merubah Surabaya menjadi kota yang saleh, Arif dan hebat,” pungkasnya. (Dwi Arifin)

Editor: DAD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *