Meski Diguyur Hujan, Massa Aksi 40 Hari Tragedi Kanjuruhan Tetap Bertahan
MALANG-KEMPALAN: Massa Aksi solidaritas 40 hari Tragedi Kanjuruhan tak membubarkan diri dan tetap bertahan di tengah guyuran hujan yang deras.
Ribuan Aremania turun ke jalan pada hari ini, Kamis (10/11) untuk memperingati 40 hari Tragedi Kanjuruhan.
Rencana aksi turun ke jalan ini disampaikan oleh Koordinator Aksi dari Tim Gabungan Aremania, Arif Setiawan saat ditemui di kantor KNPI Kota Malang yang saat ini dijadikan Posko Gabungan Aremania.
Rencananya aksi solidaritas tersebut akan diikuti 135 mobil Ambulans, 137 Keranda Mayat, dan puluhan ribu Aremania dari berbagai daerah.
Namun, Hujan deras turun tak lama setelah massa aksi solidaritas 40 hari Tragedi Kanjuruhan tiba di Bundaran Tugu Kota Malang atau Balai Kota.
Saat itu, Long March peserta aksi solidaritas Tragedi Kanjuruhan mulai tiba di bundaran Tugu Balai Kota Malang, sekitar pukul 13.24 WIB.
BACA JUGA: Soal Nasib Liga 1, Menpora: Belum Ada Tanda-Tanda Berlanjut
Truk pembawa pengeras suara bergerak di depan peserta aksi yang membawa banyak poster dan keranda mayat.
“Mohon berkumpul depan Balai Kota, jangan ada anarkis. Karena Aremania cinta damai.” ujar orator aksi melalui pengeras suara.
Namun belum lama massa berdatangan, hujan mulai mengguyur lokasi. Sebagian peserta aksi berlarian mencari tempat berteduh. Namun, banyak dari ratusan massa lainnya memilih bertahan di depan Balai Kota Malang yang menjadi pusat aksi.
Hujan terus mengguyur tak menyurutkan massa aksi untuk menggelar tahlil untuk 135 korban meninggal Tragedi Kanjuruhan.
Selain menggelar tahlil, rencananya aksi tersebut juga akan diisi dengan orasi dari keluarga korban, aksi teatrikal gas air mata, dan ditutup dengan menyanyikan bersama lagu Padamu Negeri dan Salam Satu Jiwa yang dipimpin oleh Yuli Sumpil.
(*) Edwin Fatahuddin