Dilarang Gelar Laga di Malang, Arema FC: Kami Jalani dengan Legawa
MALANG-KEMPALAN: Manajemen Klub Arema FC menerima dengan legawa sanksi dari Komite Disiplin PSSI yang melarang mereka menggelar laga kandang di daerah Malang.
Sanksi tersebut diberikan oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI kepada Arema FC atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 136 korban pada awal Oktober lalu.
Berdasarkan pasal 69 ayat 1, Ayat 2 dan Ayat 3 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018, nantinya Arema wajib menggelar laga kandang dengan jarak minimal 250 kilometer dari markas mereka di Stadion Kanjuruhan, Malang hingga akhir musim kompetisi 2022-2023.
Kemudian, selain dijatuhi sanksi larangan menggelar laga kandang di Malang, Arema juga harus membayar denda sebesar Rp 250 juta.
Manajemen Arema menerima dengan legawa sanksi tersebut dan mereka saat ini juga sedang mengusahakan segera mendapat stadion pengganti sambil menunggu format dan tanggal kelanjutan kompetisi.
“Kepastian dimana venue Arema FC setelah mendapatkan hukuman dari Komdis PSSI pasca tragedi Kanjuruhan tentu akan segera dipastikan menunggu keputusan format kelanjutan kompetisi nanti seperti apa.” kata Tatang Dwi Arifianto, Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia.
BACA JUGA: Komnas HAM Minta Sepakbola Dibekukan, Klub-Klub Liga 1 Menolak
Selain itu, Tatang juga memberikan sedikit keterangan terkait hasil owner club meeting yang diadakan PT LIB pada Jumat (4/10) lalu.
Pada pertemuan itu, Tatang berkata bahwa terdapat pembahasan soal format kompetisi Liga 1, apakah nantinya akan dilanjutkan dengan skema home away atau centralized bubble.
“Dua hal tersebut (home away atau centralized bubble) masih menjadi bahasan. Namun, kami yakin hal ini akan segera dipastikan secepatnya.” kata Tatang.
Kendati belum ada kepastian soal format kompetisi selanjutnya, Tatang menegaskan bahwa Arema sangat menghormati aspirasi Aremania yang menolak kompetisi dilanjutkan dengan sistem bubble dan tanpa penonton.
Komisaris PT Arema FC itu pun berharap sanksi larangan menggelar laga tanpa penonton hanya dilimpahkan kepada klubnya saja.
“Soal adanya penolakan di supporter terkait format bubble dan tanpa penonton, kami sangat respek dengan hal itu. Sekali lagi, cukup Arema FC saja yang mendapatkan hukuman ini. Kami akan jalani dengan legowo.” kata Tatang.
(*) Edwin Fatahuddin
