MAFINDO Sidoarjo Dideklarasikan, Masyarakat Sidoarjo Mampu Berpikir Kritis dan Cek Fakta

waktu baca 3 menit
Perwakilan masyarakat Sidoarjo dengan semangat kerelawanan, mendeklarasikan pembentukan MAFINDO Wilayah Sidoarjo pada Minggu, 6 November 2022 bertempat di alun-alun Monumen Jayandaru Sidoarjo.

Sidoarjo-KEMPALAN: Saat ini masyarakat menghadapi era di mana informasi yang sangat cepat dan mudah diakses sehingga menciptakan banjir informasi. Masyarakat menjadi kesulitan dalam memilah informasi yang benar, baik serta bermanfaat untuk mendukung kehidupan di ruang fisik. Permasalahan hoaks menjadi tantangan serius dalam transformasi digital Indonesia, dengan masih maraknya hoaks terkait isu politik, kesehatan dan penipuan digital.

Perwakilan masyarakat Sidoarjo dengan semangat kerelawanan, mendeklarasikan pembentukan MAFINDO Wilayah Sidoarjo pada Minggu, 6 November 2022 bertempat di alun-alun Monumen Jayandaru Sidoarjo.

Berdasarkan data Mafindo yang dimulai dari awal Januari hingga Juni tahun 2022, sebanyak 985 kasus dengan rata-rata 164 kasus hoax per bulan yang telah dilaporkan. Belum sampai setahun tetapi kasus rata-rata kasus yang dilaporkan sudah mendekati total keseluruhan kasus di tahun 2021.

Masyarakat Fitnah Indonesia atau disingkat MAFINDO telah terbentuk sejak 6 tahun yang lalu, berdiri dengan dasar kerelawanan yang ditimbulkan oleh keresahan banyaknya informasi-informasi bohong dan menyesatkan di ruang siber. Perwakilan masyarakat Sidoarjo dengan semangat kerelawanan, mendeklarasikan pembentukan MAFINDO Wilayah Sidoarjo pada Minggu, 6 November 2022 bertempat di alun-alun Monumen Jayandaru Sidoarjo.

Perwakilan masyarakat Sidoarjo dengan semangat kerelawanan, mendeklarasikan pembentukan MAFINDO Wilayah Sidoarjo pada Minggu, 6 November 2022 bertempat di alun-alun Monumen Jayandaru Sidoarjo.

Boni Soehakso Notohatmdojo selaku Ketua Komite Organisasi dan PSDM menyatakan bahwa saat ini kejahatan di ruang siber masih tinggi, antara lain: penyebaran hoaks, hasutan yang mengakibatkan ujaran kebencian, serta masih maraknya praktik penipuan di ruang siber. Kemampuan masyarakat untuk berpikir masih perlu ditingkatkan saat mengakses teknologi digital.

Panitia Pelaksana Deklarasi Mafindo Sidoarjo, Inayah Sri Wardhani menyatakan bahwa MAFINDO perlu hadir di Kabupaten Sidoarjo karena sebagai salah satu penyangga ibu kota provinsi Jawa Timur yang merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat.

Perwakilan masyarakat Sidoarjo dengan semangat kerelawanan, mendeklarasikan pembentukan MAFINDO Wilayah Sidoarjo pada Minggu, 6 November 2022 bertempat di alun-alun Monumen Jayandaru Sidoarjo.

“Kabupaten Sidoarjo merupakan satu-satunya kawasan di Jawa Timur yang telah memiliki infrastruktur jaringan teknologi fiber optik dan data center secara mandiri oleh Diskominfo Sidoarjo. Harapannya MAFINDO hadir untuk ikut terlibat secara langsung dalam edukasi kepada masyarakat agar mampu berpikir kritis sehingga bisa melawan hoaks yang ada di ruang digital,” kata dia.

Relawan MAFINDO, Rovien Aryunia menambahkan bahwa dengan hadirnya MAFINDO Sidoarjo maka masyarakat tangguh pada segala bentuk informasi bohong, mampu melakukan cek fakta sebelum percaya dan hanya akan membagikan informasi yang benar – baik – bermanfaat di ruang digital.

Melalui deklarasi pembentukan MAFINDO wilayah Sidoarjo yang diadakan di alun- alun monument Jayandaru Sidoarjo, menjadi titik awal upaya edukasi yang dilakukan secara kerelawanan kepada masyarakat Sidoarjo dalam upayanya mengajak masyarakat untuk berpikir kritis dan selalu cek fakta sebelum percaya pada informasi yang diterima. Harapannya, masyarakat Sidoarjo akan semakin tangguh dalam memilah informasi serta mengutamakan kedamaian di ruang siber. (*)

Editor: Freddy Mutiara

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *