Ariyoko, Antara Puisi, Geguritan, dan Video Editing

waktu baca 1 menit
Ariyoko (jongkok depan kanan) bersama komunitas Warumas dalam acara launching antologi puisi "Kucinta Negeri Kutulis Puisi" di Surabaya beberapa waktu yang lalu.

BOJONEGORO-KEMPALAN: Ariyoko bisa disebut sebagai manusia multi-talenta. Dia pernah menjadi jurnalis, lalu aktif di dunia kesenian menulis puisi dan geguritan Jawa, dan sekarang menekuni video editing.

“Saya memang bukan orang profesional memproses editing video, tapi saya bisa,” ungkap Aryoko yang juga dikenal sebagai Ketua Komunitas Seni Etnik (KSE) Bojonegoro.

Pria yang pernah menjadi Wartawan Suara Merdeka Semarang,
Harian Berita Buana Baru Jakarta dan Harian Republika selain memiliki kepiawaian membuat puisi dan geguritan juga terampil membuat publikasi video.

Kiprahnya di dunia seni tidakbperlu diragukan, sejak tahun 2009 berkreasi melalui KSE yang didirikannya, di samping telah membuat buku Kumpulan Gurit juga menggelar acara apresisi gurit di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Aryoko juga menjadi salah satu dari 12 Penulis Antologi Wartawan Usia Emas Kucinta Negeri Kutulis Puisi. “Saya sangat berterima kasih diajak bergabung di Warumas semoga terus berkarya,” kata Aryoko sambil menambahkan pihaknya akan berupaya membuatkan dokumentasi video Warumas. “Ya karena materinya cukup banyak yang mau divideokan, mohon sabar. Ya harus melotot mengedit Video,” tambah Aryoko yang aktif menulis puisi. (kris mariyono/warumas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *