Sejarah Buruk Klub Spanyol di Liga Champions
BARCELONA-KEMPALAN: Tersingkirnya FC Barcelona dari persaingan berebut tiket lolos ke 16 Besar di Liga Champions musim ini menentukan sejarah terburuk dari kiprah klub-klub Spanyol bertarung dalam ajang paling bergengsi antarklub Eropa tersebut.
Sebab, La Blaugrana (julukan Barca) mengikuti jejak Sevilla dan Atletico Madrid yang sudah lebih dulu angkat koper di Liga Champions.
Sevilla sekalipun pekan ini mengalahkan FC Kobenhavn dengan tiga gol tanpa balas (25/10), peluangnya lolos pun tertutup setelah Borussia Dortmund imbang dengan Manchester City 1-1.
BACA JUGA: Tak Tanggung-Tanggung, Ini Target Real Madrid Setelah Juarai Piala Super Eropa
Walaupun terpaut tiga poin dengan satu laga tersisa, sekalipun menang pada matchday terakhir kontra City pada 3 November mendatang, Sevilla tetap tersingkir. Los Nervionenses (julukan Sevilla) kalah head to head dengan Dortmund.
Kegagalan ATM (akronim Atletico) mengalahkan Bayer Leverkusen pun menggagalkan upayanya untuk menyelamatkan prestasi sepak bola Spanyol. ATM pun gagal melaju ke fase 16 Besar dan berpeluang mentok di posisi ketiga. Sama seperti yang sudah ditorehkan Barca dan Sevilla.
Hanya Real Madrid satu-satunya wakil Spanyol dalam turnamen antarklub kasta pertama di Eropa itu. Di Grup F, El Real sudah menentukan jalan lolosnya dengan didampingi klub Jerman RB Leipzig. Mengemas 10 poin, laju Los Merengues (julukan Real) tidak dapat dikejar lagi oleh klub-klub peringkat ketiga atau keempat, Shakhtar Donetsk dan Celtic.
BACA JUGA: Real – Villarreal Buka Jalan Dominasi Wakil Spanyol di Semifinal
Dalam sejarah Liga Champions ketika format empat klub wakil Spanyol sejak edisi 1999—2000, baru kali ini hanya ada satu klub Spanyol yang lolos ke 16 Besar. Rekor itu yang sekaligus menyudahi hegemoni klub-klub Spanyol yang tercatat pernah mewujudkan tiga final antar sesama klub Spanyol.
Yaitu pada musim 1999—2000 antara Real yang mengalahkan Valencia CF tiga gol tanpa balas dalam final di Stade de France, Saint-Denis. Real kembali datang ke final dengan berhadapan melawan sesama klub Spanyol.
Dua ronde pun dijalani menghadapi seteru beratnya sesama klub dari ibukota Madrid, Atletico Madrid. Yaitu pada edisi 2013—2014 dan 2015—2016. Musim ini, Real harus berjalan sendirian menjaga harkat martabat klub Spanyol. (Yunita Mega Pratiwi)