Laga Krusial Benfica-Juve Tanpa Teknologi Garis Gawang
LISBON-KEMPALAN: Sejatinya pertandingan antara SL Benfica yang menjamu Juventus di Estadio da Luz, Lisbon, merupakan duel penentu tersingkirnya La Vecchia Signora (julukan Juve) dari Liga Champions. Kalah dalam laga tersebut, maka Juve sudah gagal melangkah ke fase knockout.
Dengan status laga yang penting itu, tidak hanya keputusan wasit dan teknologi Video Assistant Referee (VAR) yang diperlukan untuk mengawal hasil akhir. Selain itu, perlu ada teknologi garis gawang yang jadi penentu sah atau tidaknya gol.
Namun, yang terjadi di Da Luz, Lisbon, Rabu dini hari (26/10) malah sebaliknya. Garis gawang yang jadi penentu sah atau tidaknya gol ketika bola sudah melewati garis gawang malah tidak difungsikan. Seperti dikutip dari laman resmi UEFA, faktor teknis yang jadi alasannya.
’’Menjelang pertandingan Liga Champions antara Benfica yang menjamu Juve, klub tuan rumah tanpa sepengetahuan UEFA dan pemasok teknologi garis gawang rekanan UEFA melakukan pekerjaan di dalam area stadion yang membuat sistem teknologi garis gawang menjadi tidak dapat difungsikan,’’ tulis UEFA dalam pernyataan resminya.
Padahal, semua stadion yang dipakai untuk menggelar laga-laga di ajang Liga Champions sudah diminta memasang sistem untuk mendukung teknologi garis gawang dan VAR. Termasuk di Da Luz yang saat dua musim lalu menggelar laga-laga fase knockout dengan sistem home tournament ketika awal pandemi.
UEFA sebenarnya sudah mencoba untuk memperbaiki piranti yang rusak karena pengerjaan stadion Da Luz itu. ’’Sayangnya, tidak memungkinan bagi untuk mengganti dan memasang sistem piranti yang baru bisa rampung tepat waktu sebelum pertandingan,’’ lanjut UEFA.
’’Dan oleh sebab itu, pertandingan Benfica menghadapi Juve akan tetap berjalan tanpa menggunakan teknologi garis gawang sesuai dengan regulasi yang ditetapkan dalam Liga Champions UEFA,’’ sambung UEFA dalam pernyataannya. (Yunita Mega Pratiwi)