Percepat Penurunan Stunting, Ini Pesan BKKBN Jatim Bersama Komisi IX DPR di Situbondo
Percepatan penurunan stunting menjadi masalah dan tanggungjawab bersama untuk menyelesaikannya. Sinergi berbagai sektor diperlukan, salah satunya sinergi BKKBN Provinsi Jawa Timur dengan Komisi IX DPR RI untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait percepatan penurunan stunting. Salah satunya yang dilaksanakan melalui Promosi dan KIE Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kantor MWC NU Kapongan, Situbondo (20/10).
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dr. Nihayatul Wafiroh, MA, dalam acara tersebut menyampaikan 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan pondasi pertama yang sangat penting dalam seluruh tahap kehidupan seseorang, dan merupakan waktu yang tepat untuk mencegah stunting sehingga harus benar-benar diperhatikan.
Lebih jauh Nihatul menyampaikan “Salah satu penyebab stunting adalah kehamilan yang terlalu muda karena kalua masih terlalu muda pertumbuhan ibu belum selesai sehingga pertumbuhan janin yang dikandungnya tidak akan optimal dan pertumbuhan ibunya juga terganggu”
“Saat ini jumlah generasi milenial sekitar 52% dari seluruh penduduk Indonesia, jumlah yang banyak ini perlu mendapat perhatian. Anak-anak muda sekarang memiliki gaya hidup yang berbeda sehingga butuh pendekatan yang tepat, termasuk dengan menyediakan informasi yang baik sebanyak-banyaknya di internet. Orang tua harus bisa menyesuaikan diri dengan dunia remaja agar mampu berkomunikasi dengan baik termasuk dalam Pendidikan Kesehatan reproduksi bagi remaja,” lanjut Nihayatul Wafiroh.
Dalam kegiatan ini Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Sekretaris Perwakilan BKKBN Jatim Nyigit Wudi Amini, S.Sos, M.Sc berpesan kepada masyarakat Situbondo bahwa kunci pengasuhan pada remaja adalah komunikasi yang efektif.
“Banyak hal yang harus menjadi perhatian orang tua dalam berkomunikasi dengan remaja, menghargai remaja, banyak mendengar, hindari menghakimi merupakan cara komunikasi dengan remaja yang baik. Selain itu untuk menetapkan aturan bagi remaja sebaiknya dengan membangun kesepakatan artinya melibatkan remaja dalam membuat aturan. Dari sisi program di BKKBN ada Program Genre (Generasi Berencana) melalui PIK R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) untuk langsung menyentuh remaja dan BKR (Bina Keluarga Remaja) yang menyasar keluarga remaja” kata Nyigit.
Sementara itu, Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Situbondo, Drs H. Muhammad Imam Darmaji, M.Si mengatakan bahwa di Situbondo banyak terdapat pondok pesantren yang cukup efektif untuk mengendalikan kasus kenakalan remaja. “Di Kabupaten Situbondo juga ada 127 kelompok BKR untuk mengajari orang tua mendidik anak remaja. Kelompok PIK R juga berkembang di Situbondo. Selain itu forum anak juga berkembang di dan efektif menjadi wadah kegiatan remaja,” ungkapnya.
Selain diikuti oleh masyarakat sekitar, sosialisasi yang disampaikan melalui talkshow dengan tema spesifik Komunikasi Efektif Bagi Remaja Untuk Mencegah Stunting ini juga dapat diikuti melalui siaran JTV Jawa Timur.