Daughter

waktu baca 4 menit
Ilustrasi

Oleh:

Adib Muzammil

KEMPALAN : “Siapa yang memiliki anak perempuan, dia tidak membunuhnya dengan dikubur hidup-hidup, tidak menghinanya, dan tidak mengutamakan anak laki-laki, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga.” (HR. Abu Daud).

Selain sebagai amanah yang akan dipertanggungjawabkan, anak merupakan karunia dan hibah dari Allah SWT sebagai penyejuk pandangan mata, kebanggaan orangtua, dan sekaligus sebagai perhiasan dunia, serta belahan jiwa. (QS Al-Kahfi : 46). Karena itu, perlakukanlah anak dengan penuh cinta dan kasih sayang, lebih-lebih bagi anak perempuan. Terkait anak perempuan, secara khusus Rasulullah SAW melarang memperlakukannya dengan kasar.

Memiliki buah hati laki-laki maupun perempuan merupakan anugerah terindah dalam hidup seseorang. Keduanya memiliki keutamaan masing-masing dalam pengasuhannya yang tak boleh diabaikan. Anak adalah anugerah terindah yang dimiliki oleh orang tua. Orang tua pasti akan melakukan dan memperjuangkan banyak cara untuk membesarkan anak-anaknya dengan baik, tak terkecuali dengan anak perempuan.

Hadirnya buah hati tak hanya memberi warna baru dalam sebuah keluarga, tetapi perekat untuk kedua orang tuanya bahkan kedua keluarga besar di dalamnya. Memiliki anak laki-laki ataupun perempuan, keduanya sama-sama memberikan kebahagiaan dan keutamaan masing-masing yang luar biasa. Keduanya harus disyukuri dengan tulus.

Orangtua yang dikaruniai anak perempuan dalam hidupnya patut untuk bersyukur, bangga dan berbahagia, karena hadirnya anak perempuan bisa menjadi pelindung di akhirat dari api neraka. Tak hanya melindungi orangtua dari api neraka, kehadiran anak perempuan juga membuat setiap orangtua lebih dekat dengan Rasulullah SAW nantinya. “Siapa yang menanggung nafkah dua anak perempuan sampai baligh, maka pada hari kiamat antara Saya dan dia sama seperti ini. Beliau menggabungkan jari-jarinya.” (HR. Muslim).

Anak perempuan umumnya memiliki hati yang lebih lembut dan lebih dekat dengan orangtua terutama ibu karena karakter perempuan yang hampir sama. Orangtua wajib menjaga dan melindungi dari jalan atau pergaulan yang salah. Dibiasakan dengan ilmu dan pendidikan agama sehingga ketika dewasa paham tentang ilmu agama dan memiliki kedekatan yang lebih dengan orang tuanya karena dididik nuraninya.

Islam memberi kedudukan yang terhormat kepada perempuan dan melindungi hak-haknya serta menghapuskan diskriminasi antara perempuan dengan laki-laki. Kalau dilihat dari segi pengabdian antara laki-laki dan perempuan, maka sesungguhnya Islam tidak membedakan antara dua jenis tersebut.

Dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran : 36 di sebutkan, “Dan anak laki-laki tidaklah sama dengan anak perempuan.” Ayat ini menyampaikan dengan tegas bahwa laki-laki dan perempuan tidaklah sama. Dengan berbagai macam perbedaan diharapkan laki-laki dan perempuan saling melengkapi.

Namun keduanya memiliki kesamaan dalam melakukan amal kebaikan. Ayah bukan tentang kepemilikan anak, namun lebih kepada bagian atau tanggung jawab seorang ayah terhadap keluarga tak terkecuali anak perempuan. Rasulullah SAW bersabda, “Ayah adalah tengah dari gerbang Surga, jadi tetaplah digerbang ini atau lepaskan.”

Islam telah memposisikan perempuan pada kedudukan yang sebenarnya, dengan memberi peran tidak hanya pada ranah rumah tangga tetapi juga masyarakat. Perempuan harus berbagi peran dengan laki-laki baik di rumah maupun di masyarakat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah : 71, “Orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukminah perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain…..”

Al-Qur’an sekali-sekali tidak mengatakan bahwa perempuan harus di rumah dan laki-laki di luar rumah. Al-Qur’an hanya menggarisbawahi tugas-tugas pokok masing-masing, dan tugas-tugas itu seyogyana dilakukan secara bersama, musyawarah dan saling tolong menolong. Al-Qur’an dalam surat Al-Hujurat ayat 13, juga telah menjelaskan secara tegas bahwa kemuliaan ditentukaan oleh tingkat ketakwaan kepada Allah SWT, bukan perbedaan jenis kelamin atau suku bangsa.

Perempuan memang makhluk ciptaan Allah SWT yang unik, menarik dan istimewa. Bila sepanjang hayatnya ia hidup di jalan yang lurus dalam menjalankan aturan-aturan Allah SWT dan Rosulul-Nya, Surga sudah siap menunggu kehadirannya. Sebagaimana Hadist yang diriwayatkan Abi Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang Wanita telah melaksanakan sholat lima waktunya, menjalankan puasa, menjaga kemaluannya, dan taat kepada suaminya, maka dia akan masuk surga dari pintu manapun yang disukainya.” Subhanallah.

Perempuan dilatih untuk menerima nilai, bukan untuk memberi nilai. Bagaimanakah pendapat Anda?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *