KKN Horor
Dalam masyarakat tradisional kepercayaan terhadap takhayul dan klenik adalah fenomena yang umum. Di Eropa pun masyarakat tradisional pernah terkungkung oleh takhayul dan feodalisme. Tradisi ini kemudian terkikis oleh munculnya pencerahan atau aufklarung yang melahirkan pemikiran rasional yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Rasionalisme dan ilmu pengetahuan itulah yang menjadi ciri manusia modern.
Di Indonesia modernisme hadir lebih sebagai gaya hidup ketimbang gaya berpikir yang melahirkan rasionalisme dan ilmu pengetahuan. Hal itu terlihat dari masih suburnya kepercayaan terhadap takhayul. Hiburan di televisi banyak dipenuhi konten dunia lain dan setan perayangan. Film-film layar lebar masih banjir kisah mistik dan takhayul.
Penontonnya datang dengan pakaian model terbaru, potongan rambut ala artis Korea, dan menggenggam gajet seri terbaru. Tapi daya pikir mereka masih tradisional dan belum mendapatkan pencerahan rasionalisme intelektual. Itulah paradoks manusia Indonesia versi Mochtar Lubis.
BACA JUGA: Shireen
Kepercayaan tradisional yang menjadi bagian dari budaya manusia Indonesia menjadikan manusia yang dekat dengan alam. Hasilnya, manusia Indonesia memiliki daya artistik yang cukup tinggi. Banyak hasil kerajinan masyarakat Indonesia yang diakui dunia. Berbagai karya seni tembaga, batik, tenun, patung kayu, batu, dan ukiran menjadi daya tarik dunia internasional.
Hal itu bagian dari daya imaginasi yang tumbuh subur di tengah masyarakat Indonesia. Bagi Mochtar Lubis, ciri ini merupakan salah satu yang paling menarik dan memiliki pesonannya sendiri. Ciri ini mampu menjadi tumpuan hari depan manusia Indonesia.
Tapi sayang, manusia Indonesia memiliki watak yang lemah serta karakter yang kurang kuat. Manusia Indonesia masuk dalam kategori ‘’high context culture’’ yang tidak suka menyatakan pendapat secara terbuka, apalagi berdebat. Manusia Indonesia lebih suka berkompromi dan melakukan adaptasi dan adopsi terhadap hal-hal yang asing. Hal ini membuat karakter manusia Indonesia menjadi lemah dan tidak demokratis karena lebih banyak melakukan kompromi.
Dengan segala kelemahan itu manusia Indonesia mempunyai kelenturan menghadapi segala macam kesulitan hidup. Dengan segala kelemahan itu manusia Indonesia terbukti bisa survive menghadapi berbagai krisis di sepanjang sejarahnya.
Film ‘’KKN di Desa Penari’’ menjadi hiburan di tengah deraan derita pandemi dan berbagai krisis yang meyertai. Manusia Indonesia harus berterima kasih kepada Ram Punjabi yang menjadi produser film ini. Punjabi sudah menghibur manusia Indonesia selama puluhan tahun melalui ratusan produksi sinetron dan film layar lebar.
Soal kualitas artistik atau mutu sinamatografik tidak usah diperdebatkan. Beruntunglah manusia Indonesia mempunyai Ram Punjabi di tengah semua kondisi prihatin ini. Pepatah Indonesia mengatakan ‘’Tidak ada rotan akar pun jadi’’. Dunia hiburan Indonesia punya pepatah ‘’Tidak ada akar Ram Punjabi’’. (*)
Editor: DAD