Renungan Ramadhan 9
Oleh: Ferry Is Mirza
Sekretaris Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu
KEMPALAN: Dalam Al-Qur’an Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka”.
Ayat tersebut juga diperkuat oleh sabda Rasulullah dalam haditsnya :
“Katakanlah aku beriman kepada Allah, kemudian beristiqomahlah (konsisten dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya).”
Pemahaman istiqomah dalam kebaikan
Seorang insan yang selalu istiqomah dan taat, kuat dalam menjaga aqidahnya, dan tidak akan goyah keimanannya dalam menjalankan tantangan hidup. Dalam keadaan apapun, sesulit apapun, dan dalam cobaan dan ujian, jika sudah konsisten maka tidak akan mungkin ada yang sanggup menggoyahkan keistiqomahannya.
BACA JUGA: Petunjuk dan Nikmatnya Shiratal Mustaqim
Maka, yang bisa kita pahami dari semua hal tadi adalah bahwa istiqomah mengandung arti konsisten dalam menjalankan segala kebaikan.
Teguh dalam pendirian dan tidak TERGOYAHKAN oleh apapun dalam menggapai ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jadi dari sini, jangan sampai salah mengerti mengenai istiqomah ini, istiqomah hanya berlaku untuk konsistensi dalam berbuat kebaikan saja, tidak semua hal yang kita lakukan secara konsisten disebut istiqomah.
Urgensi dan keutamaan istiqomah dalam kebaikan
Ketika seorang hamba mampu memegang dan menerapkan perilaku istiqomah dalam hidupnya, ia akan mendapatkan keutamaan.
Dalam surat Fushilat ayat 30, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjelaskan:
“Mereka yang meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakan lah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.
Mendapatkan kemuliaan.
Dalam haditsnya, Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam bersabda :
“Istiqomah lebih baik dari seribu karomah”
Seperti yang kita tahu, karomah merupakan suatu kelebihan dan kemuliaan yang Allah anugerahkan kepada kekasihnya, hamba yang dicintai, atau waliyullah. Maka dengan penerapan perilaku istiqomah ini akan mengangkat derajat kita di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Seorang hamba dapat menerapkan perilaku istiqamah dengan berlatih. Memang butuh pembiasaan dan juga pemaksaan, namun buahnya adalah kemuliaan. Momen puasa Ramadhan ini, InsyaAllah menjadikan kita semua kian istiqamah dalam beribadah dan kebaikkan. Aamiin……
fimdalimunthe55@gmail.com