Seandainya Ganjar Berguru pada Anies dalam Kasus Wadas
KEMPALAN: Secara kasat mata sejatinya tak ada yang beda pada tampilan Ganjar dan Anies. Ganjar acap kali tampil dengan performa yang dicitrakan berpihak pada rakyat. Bagaimana aksi Ganjar marah-marah kepada kontraktor sekolah yang ada di SMAN 1 Tawamangu. Ganjar marah karena tembok yang dibangun tidak berbahan batu bata, tapi berbahan kalsiboard, meski apa yang dikerjakan oleh kontraktor sudah sesuai dengan spesifikasi kerja yang dibuat, berdasar penjelasan kepala dinas pendidikan Jawa Tengah.
Kerapkali juga terlihat sambil bersepeda, Ganjar menyapa warga dan berbagi sesuatu, sesekali Ganjar juga bercengkrama dengan masyarakat, semua terlihat seperti alami, Ganjar seolah dekat dengan rakyat. Kasus pemberian bantuan kepada masyarakat miskin yang juga kader PDIP menghentak kita semua, karena bantuan yang diberikan oleh Ganjar dikembalikan. Dalam beberapa pernyataan Ganjar mengatakan mungkin saya yang salah, meski niat saya baik untuk membantu.
Kasus Wadas semakin membuat Ganjar terpuruk dan terhempas, potret Ganjar yang selama ini dekat dengan rakyat, berpihak kepada masyarakat kecil terkoyak oleh aksi kekerasan dan brutal akibat menjalankan keputusannya yang tertuang dalam SK Gubernur Jateng No 590/20 tahun 2021 berkaitan dengan Pembaharuan Atas Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Bendungan Bener tanggal 7 Juni 2021.
Nampaknya Ganjar lupa bahwa masyarakat meski mereka membutuhkan, mereka juga punya harga diri, sehingga tidak bisa hanya dengan niat baik tapi lemah didalam mengkomunikasikan niat baik itu, pada akhirnya terjadi sesuatu yang justru mencoreng citra GP selama ini. Ganjar pun di kasus Wadas semakin terhempas.
Ganjar mesti berguru pada Anies bagaimana Anies memperlakukan warga. Anies jujur melayani warga. Anies melakukan seuatu apa adanya sesuai dengan kewajibannya dan berusaha memenuhi hak-hak mereka yang harus dilayani dan dipenuhi.
Harus jujur diakui Anies selama hampir lima tahun memimpin Jakarta, sepi dari konflik, bahkan masyarakat sangat diuntungkan dengan kebijakan-kebijakan Anies dan merasakan hadirnya keadilan. Masyarakat merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Kasus Kampung Susun Aquarium, Penjaringan Jakarta Utara yang digusur oleh Ahok dapat diselesaikan Anies dengan baik. Masyarakat menemukan keadilan yang sesungguhnya ditengah praktik keadilan yang terkoyak.
