Prancis Ajak Uni Eropa dan Britania Raya untuk Rancang Traktat Migrasi
Paris-Kempalan: Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmamin mengatakan bahwa pihaknya akan memulai negosiasi untuk mengadakan traktar migrasi antara Uni Eropa dan Britania Raya. Hal tersebut sebagai respon dari banyaknya migran ilegal di Utara Prancis yang mencoba untuk memasuki Britania Raya.
Darmamin juga menekan pemerintah Britania Raya untuk tetap memegang janjinya untuk memberikan dana untuk melawan migran ilegal. Sejauh ini, melansir dari France24, dapat dilihat banyaknya migran ilegal di Utara Prancis yang berkerumun untuk dapat menyeberang ke Britania Raya.
“Kami harus melakukan negosiasi traktat, semenjak Barnier (Utusan Prancis untuk Britania Raya) tidak menyelesaikan permasalahan tersebut ketika adanya Brexit. Kami mengadakan ini untuk dapat mengikat adanya perjanjian dalam isu migrasi” ucap Darmamin sembari memberitahukan bahwa narasi tersebut akan dibawa kembali ketika Prancis menjadi Ketua Uni Eropa dari rotasi pada bulan Januari tahun mendatang.
Darmamin memberikan pernyataan tersebut ketika berada dalam kunjungan ke Loon-Plage, kota di Utara Prancis yang disana terdapat sekitar 15,400 migran ilegal yang berupaya untuk menyeberang ke Britania Raya. Jumlah tersebut meningkat 50% dibandingkan tahun 2020.
Hal tersebut juga menjadi permasalahan karena Britania Raya tidak memenuhi janji bilateral yang mengatakan bahwa Britania Raya setuju untuk mendanai keamanan di perbatasan dengan jumlah 73,8 Juta USD.
“Pemerintah Britania Raya belum membayar apa yang sudah dijanjikan ke kami. Kami memanggil pihak Britania Raya untuk segera memenuhi janjinya dalam konteks pendanaan untuk menjaga perbatasan kedua negara” ucap Darmamin.
(France24, Muhamad Nurilham)