Jean-Luc Nancy dan Filsafat Prancis: Sebuah Obituari

waktu baca 2 menit
Jean-Luc Nancy (The European Graduate School).

PARIS-KEMPALAN: Prancis adalah negara yang menghasilkan banyak filsuf, bahkan abad keduapuluh adalah masa kejayaan filsafat di negara Eropa Barat itu dengan melahirkan pemikir seperti Simone de Beauvoir, Jean Paul Sartre, Michel Foucault, Louis Althusser, hingga mendiang Jean-Luc Nancy.

Namun kabar buruk mendera dunia filsafat dengan kepergian Jean-Luc Nancy pada Senin (23/8) lalu pada umur 81 tahun. Ia terkenal sekali akan tulisannya mulai dari politik hingga film, bahkan buku, seperti dalam bukunya On The Commerce of Thinking: Of Books & Bookstores yang mengulas tentang dunia perbukuan.

Sang filsuf Prancis itu lahir pada tahun 1940 di Cauderan di luar Bourdeaux dari Prancis. Ia merupakan lulusan Universitas Paris pada tahun 1962. Nancy juga mengajar di Universite des Sciences Humaines pada tahun 1973. Ia meraih gelar doktoralnya di Universite de Toulouse le Mirai pada tahun 1987.

Ia memegang posisi sebagai profesor filsafat dan Georg Wilhelm Friedrich Hegel Chair di The European Graduate School. Juga di Freie Universitat dan University of California.

Pemikirannya mengenai masyarakat menyentuh pada inti dari pemikiran politik Barat ada keinginan untuk kembali kepada ‘masyarakat orisinal’ atau masyarakat asli, terutama keinginan untuk kembali hidup bersama dan masyarakat yang dipenuhi harmoni dan intim.

Menurut Artforum, tesisnya membahas konsep kebebasan sebagai kepemilikan pribadi yang diulas oleh Jean-Francois Lyotard, filsuf yang menyebarkan istilah posmodernisme, dan Jacques Derrida, antropolog sohor pencetus Habitus, lalu diterbitkan pada 1988. Karena sakit, ia mendapatkan transplantasi jantung pada awal 1990 dan didiagnosis kanker jangka panjang.

Beberapa karya terkenal Nancy adalah Doing, Listening, Sexistence, Being Singular Plural, The Inoperative Community, A Finite Thinking, The Pleasure in Drawing, The Fall of Sleep, The Fragile Skin of the World, The Banality of Heidegger, dan Coming(Artforum, reza hikam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *