Tak Lolos ke Final, Posisi Arteta Terancam
LONDON-KEMPALAN: Arsenal baru saja tersingkir dari ajang Piala Europa usai hanya raih hasil seri 0-0 saat menjamu Villarreal pada leg kedua babak semifinal di Emirates.
The Gunners kalah Agregat 2-1 dan gagal lolos ke final, kegagalan ini membuat masa depan manajer mereka, Mikel Arteta semakin dipertanyakan.
Sepanjang jalan kepelatihan Arteta, klub asal London Utara itu telah mengalami banyak kekalahan yang menyedihkan.
Kalah dari klub papan bawah, seperti Aston Villa, Burnley, dan Wolves di Liga, yang bahkan sempat membuat Arsenal terlihat dalam ancaman degradasi yang serius.
Sementara di Piala FA, Arsenal tersingkir lebih awal di babak keempat usai kalah dari Southampton, dimana Arteta saat itu menggunakan strategi dan racikan tim yang bahkan sulit untuk dicerna oleh basis penggemar The Gunners.
Dengan tambahan kekalahan di Liga Europa pagi tadi, Arteta telah kehilangan satu-satunya kesempatan untuk mengangkat trofi musim ini.
Tidak hanya itu, Arsenal juga terancam tak dapat berpartisipasi di kompetisi Eropa pada musim depan karena mereka saat ini duduk di peringkat kesembilan klasemen liga Inggris, terpaut lima poin dari Liverpool yang menempati slot terakhir Liga Europa dan memiliki satu pertandingan lebih.
Saat ditanya apakah posisi saat ini dalam bahaya, Arteta berkata: “Saya pikir setiap pekerjaan selalu memiliki resiko.”
“Saya merasakan tekanan sepanjang waktu karena saya ingin melakukan yang terbaik untuk tim, untuk setiap dukungan yang saya miliki di sini dan untuk para penggemar. Hari ini adalah kekecewaan besar karena kami mencoba segalanya untuk berada di final itu.”
Dan saat ditanya apakah Arteta masih memiliki kepercayaan pada kemampuannya untuk mengangkat para pemain, dia jawab dengan menantang, “Saya tidak akan duduk di sini jika saya tidak melakukannya. Anda akan melihatnya nanti. Ini bukan tentang berbicara, ini tentang menunjukkannya di lapangan.”
Arteta sangat terpukul dengan kekalahan malam itu, dia juga meratapi jumlah peluang yang dimiliki timnya di babak kedua, namun tak satupun dapat berbuah gol.
Dia mengatakan: “Kami hancur, tetapi kami harus memberi selamat kepada Villarreal, mereka berada di final. Kami mencoba segala cara sampai menit terakhir, kami menciptakan banyak peluang di babak kedua, saya pikir kami pantas memenangkan pertandingan.”
“Tapi, mereka (para pemain) gagal memanfaatkan peluang untuk mencetak gol. Kami membentur tiang dua kali, kami memiliki tiga peluang besar, sedangkan mereka tidak memiliki apa-apa, tetapi mereka lolos.” tambahnya.
“[Di babak pertama] Kami sangat buruk dengan bola. Kami mungkin juga sedikit tegang dan ketika kami mengubah beberapa hal (di babak kedua), kita menjadi lebih baik.” tambah Arteta.
“Di babak kedua, kami jauh lebih dominan dan menciptakan peluang, lebih dari mereka, selama dua pertandingan, tetapi tidak cukup untuk memenangkannya.* tambah sang manager Arsenal itu.
Arteta juga menyayangkan banyaknya jumlah pemain yang sedang tidak fit untuk menjalani laga di leg kedua pagi dini hari tadi.
Dia berkata: “Saat kami memainkan permainan dengan sistem gugur, kami membutuhkan pemain terbaik untuk membuat sesuatu terjadi dan kami tidak memiliki cukup pemain dalam kondisi terbaik.”
“Bagi saya, sangat penting bahwa di saat-saat yang menentukan untuk memiliki semua orang yang tersedia, dalam kondisi terbaik mereka dan begitu banyak hal terjadi pada kami dan begitu banyak pemain yang hanya mencoba untuk dapat bersaing, tetapi tidak dalam performa terbaik mereka dan itu merupakan kerugian besar.” tambahnya.
Sebagai penutup Arteta juga mengucapkan permintaan maaf kepada fans dan manajemen tim yang sudah berharap banyak padanya.
Pelatih kepala Arsenal itu berkata: “Kami memiliki begitu banyak antusiasme dan keinginan untuk berada di final itu. Kami tahu betapa berartinya itu untuk klub dan penggemar kami, bagi diri kami sendiri untuk berada di final itu, memenangi gelar dan berada di Liga Champions musim depan. Itu adalah hal yang luar biasa.”
“Kami sangat kecewa karena kami ingin memberikan sesuatu yang istimewa kepada mereka [para penggemar] setelah musim sulit yang kami alami.” tutupnya. (Sky Sports, Edwin Fatahuddin)