Jadi Partai Terbuka, PKS Jatim Fokus Penguatan Basis

waktu baca 3 menit
Irwan Setiawan, Ketua DPW PKS Jawa Timur

SURABAYA – KEMPALAN: Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampil beda tahun ini. Selain memperkenalkan logo baru partai dakwah itu juga menyatakan manjadi partai terbuka yang yang lebih inklusif. “Itu program PKS secara nasional. Di Jawa Timur kami lebih fokus ke penguatan basis,” kata Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan ketika dihubungi, Selasa (23/3).

Dalam perbincangan dengan kempalan.com Irwan mengatakan penguatan basis itu dilakukan karena hal ini terkait target menyumbang 11 kursi di DPR RI dan 14 kursi di tingkat provinsi. “Kami lebih fokus pada penguatan di daerah agar pengurus bisa lebih dekat melayani masyarakat,” kata Irwan.

Dalam wawancara di sebuah media Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan bahwa partainya akan mengubah orientasi dari partai yang eksklusif menjadi lebih terbuka, termasuk untuk non-muslim.
Irwan mengatakan bahwa orientasi itu ditujukan untuk daerah-daerah khusus seperti Bali, Papua, dan NTT. “Untuk daerah-daerah di Jawa termasuk Jawa Timur kami fokus pada penguatan basis,” kata Kang Irwan.

Anggota DPRD Jatim ini menambahkan, di Jatim, PKS menghadapi tantangan cukup pelik. Di tengah mayoritas 90 persen penduduk Jatim beragama Islam, PKS masih belum bisa mendulang kursi yang memuaskan. “Di wilayah ini (Jatim) saja kita masih belum maksimal suaranya seperti daerah Pantura dan Tapal Kuda. Jadi tidak memikirkan soal itu (partai terbuka),” ujarnya.

Sejauh ini, arahan dari Majelis Syuro maupun Presiden PKSĀ  adalah pengurusĀ  di daerah menerapkan konsep sinergi dan kolaborasi. Pengaplikasiannya di daerah, terutama di Jatim yaitu jajaran pengurus diharapkan berasal dari semua elemen seperti pekerja, pengusaha dan praktisi. “Jadi kita tidak mengarah ke muslim atau non-muslim dalam merekrut anggota dan kader,” tegasnya.

Irwan juga menargetkan PKS menjadi partai terdepan memberi solusi terkait permasalahan masyarakat. Seperti penanganan bencana maupun kegiatan donor darah plasma untuk membantu pasien Covid19. “Kita (pengurus PKS) harus gercep (gerak cepat) supaya lebih dekat di masyarakat,” katanya.

Tak Kedepankan Partai Oposisi

Menghadapi pileg mendatang, Irwan menandaskan tidak akan mengedepankan posisi sebagai partai oposisi untuk mencapai target perolehan kursi. PKS Jatim terasa tidak pede untuk menjadi oposisi karena tiap daerah memiliki tantangan politik berbeda-beda di daerah.
“Posisi kami memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Program positif pemerintah daerah tentu kita dukung. Dan kalau ada program tidak baik, PKS akan memberi masukan,” ujarnya diplomatis.

Menurut Irwan capaian kader PKS selama Pileg cukup menggembirakan. Dengan 38 kabupaten/kota, PKS memiliki 104 anggota legislatif se-Jatim, naik dari sebelumnya yang hanya 97 aleg. Selain itu, PKS sudah mulai merebut kursi di basis Tapal Kuda. Dia mencontohkan di Pamekasan dan Bondowoso PKS punya 5 kursi. Adapun di Trenggalek dan Jember memperoleh 6 kursi. “Dengan kultur sosial politik masyarakat Jatim yang beragam, capaian ini luar biasa,” ujarnya. (nani mashita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *